Cara Pokja Kampung Koperapoka Kembangkan Ekonomi Masyarakat

Bendara Pokja Kampung Koperapoka (paling kiri) Levina Kondologit Okore dan Kepala Divisi Monitoring dan Evaluasi YPMAK Monica Maramku saat mengunjungi salah satu kelompok usaha yang berada di koperapoka, Rabu (31/7/2024). (Foto: Fachruddin Aji/Seputarpapua)
Bendara Pokja Kampung Koperapoka (paling kiri) Levina Kondologit Okore dan Kepala Divisi Monitoring dan Evaluasi YPMAK Monica Maramku saat mengunjungi salah satu kelompok usaha yang berada di koperapoka, Rabu (31/7/2024). (Foto: Fachruddin Aji/Seputarpapua)

TIMIKA, Seputarpapua.com | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Divisi Monitoring dan Evaluasi (Monev) melakukan monitoring kelompok kerja (Pokja) di Kampung Koperapoka, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (31/7/2024).

Ketua Pokja Kampung Koperapoka Marselus Mirapuru mengatakan dana pokja dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi masyarakat Orang Asli Papua (OAP), yakni dengan membentuk kelompok ekonomi.

“Ada sekitar 40 kelompok eknomi yang terbentuk di Kampung Koperapoka, setiap kelompok bergelut di bidang jual beli, kami memberikan sejumlah subsidi dana setiap kelompoknya 9,7 juta sekian,” ungkapnya saat ditemui wartawan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) yang digelar di pelataran Kapela St. Fransiskus Asisi Koperapoka Rabu siang.

Marselus memaparkan perkelompok ekonomi mengembangkan usahanya masing-masing. Ada yang ternak ayam, membuka kios, berjualan es, pinang, sagu, ikan dan pakaian bekas laik pakai atau biasa disebut cakar bongkar.

“Setiap pertemuan dilakukan pelatihan pengelolaan keuangan, agar nantinya bisa mandiri kedepan,” ujarnya.

Bendahara Pokja Koperapoka Levina Kondologit Okoare, menerangkan dalam program 40 kelompok ekonomi tersebut hanya 10 yang berjalan dengan baik.

“Program Pokja di Koperapoka TA 2023, ada 40 kelompok usaha, jadi sebelum pembagian (subsidi) dilakukan pertemuan, untuk masyarakat bentuk kelompok usaha,” ujarnya.

Levina melanjutkan, pihaknya juga mengarahkan para kelompok usaha untuk berjualan sesuai dengan kebutuhan atau permintaan masyarakat.

“Kami sudah sampaikan dan buat pernyataan karena dana ini pengembangan ekonomi maka sifatnya berlanjut, apabila kelompok usaha itu ada dan terus bertahan akan ditunjang dengan anggaran berikut (Tahun Anggaran 2024), dan sejauh ini kelompok yang berjalan tidak sampai 10 dan itu kenyataan,” jelasnya.

Advertisements

Selain mengembangkan kelompok usaha, Pokja Koperapoka juga membagikan coolbox juga membantu kekurangan di gereja.

“Jadi kemarin kita bagikan coolbox bagi masyarakat itu kurang jadi kami ambil dari dana operasional (anggota pokja), kemudian dana itu juga sebagian digunakan untuk memenuhi kekurangan di gereja,” tuturnya.

Sementara itu ditemui di kesempatan yang sama, Kepala Divisi Monitoring dan Evaluasi Monica Maramku saat ditemui dikesempatan yang sama mengatakan setiap tahun pokja mengelola dana sebesar 500 juta dana tersebut sudah termasuk operasional anggota pokja.

Ia juga menjelaskan, kegiatan monitoring dan evaluasi program pokja dilakukan di dua kampung yakni Nawaripi dan Koperapoka.

“Jadi di Nawaripi kita melihat kebun dan pembanguan kios kemudian di Koperapoka kita melihat kelompok usaha yang berjalan hanya 10, semu berjalan dengan baik, terima kasih untuk tim pokja,” tuturnya.

Monica sapaan akrabnya berharap kedepan program yang dilakukan pokja dapat meningkat lebih baik dan berkesinambungan.

Advertisements

“Semua kegiatan yang dilakukan ini sudah sesuai dengan perencanaan program yang telah dilaporkan kepada kami (YPMAK),” tutupnya.

penulis : Fachruddin Aji
editor : Iba

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan