TIMIKA | Masyarakat Mimika saat ini sudah bisa membeli dan menikmati kopi Amungme Gold dengan mudah di Rumah Kopi Amungme Gold di Jalan Malcon, Timika Indah 1, Lorong Samping RS. Tjandra Medika, Kabupaten Mimika, Papua.
Di rumah kopi ini masyarakat dapat memesan kopi yang dibuat oleh Barista asli Papua dan bisa dinikmati di tempat. Bisa juga membeli produk kopi yang dijual retail.
Di tempat ini juga diproduksi biji kopi mulai dari penjemuran, pemilihan biji kopi terbaik, pembakaran kopi, penggilingan hingga menjadi biji dan bubuk kopi Amungme Gold yang siap dijual.
Ketua Koperasi Amungme Gold, Jeremias Enggartmang mengucapkan terimakasih kepada PT. Freeport Indonesia yang telah membina para petani kopi hingga pemasaran bahkan mendukung pembangunan rumah kopi yang diresmikan, Senin (14/3/2022).
“Mulai dari awal terbentuk kita berkantor pindah-pindah, sekarang kita sudah ada kantor sendiri, kami juga berterimakasih kepada pemerintah sudah membantu,” katanya dalam acara peresmian Rumah Kopi Amungme Gold.
Ia berharap usaha tersebut bisa terus berkembang lebih besar.
“Mari kita bergandengan tangan baik secara moril, finansial, untuk kedepan pengembangan kopi Amungme Gold jauh lebih baik,” pungkasnya.
Di rumah produksi tersebut, biji kopi diambil dari 154 petani asli Amungme binaan PT. Freeport Indonesia dengan jumlah pohon jenis Arabica 45.759 yang ditanah di 34,6 Hektar lahan di beberapa lokasi di pegunungan Mimika.
VP Community Development PTFI, Nathan Kum menuturkan, Freeport mendampingi petani kopi sejak tahun 1998 hingga tahun 2004.
Freeport bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Mimika dalam membina para petani kopi.
Saat ini produksi kopi dari hasil binaan berjumla 1,7 ton. Ia berharap dengan adanya rumah kopi ini, produksi kopi bisa terus ditingkatkan.
“Mari kita tingkatkan bersama-sama. Kita kejar produksi 4,5 ton bahkan lebih,” katanya.
Ia juga berharap agar para karyawan kebun kopi dibawah naungan koperasi binaan Freeport bisa lebih banyak mensosialisasikan t agar masyarakat di daerah pegunungan juga bisa menanam lebih banyak kopi.
“Tempat produksi sudah ada, orang biasa bingung mau beli di mana, karena kopi kita ini selalu habis tapi sekarang sudah diresmikan dan bisa dinikmati oleh masyarakat Mimika,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis