TIMIKA, Seputarpapua.com | Sejumlah orang melakukan aksi demo ke SMA Negeri 1 Mimika, Papua Tengah pada Selasa (9/7/2024).
Aksi dilakukan oleh sejumlah siswa dengan seragam SMP, orang tua dan salah satu Pemerhati Pendidikan di Mimika, Max Werluken.
Max menjelaskan, aksi ini dilakukan karena ada sejumlah siswa yang tinggal di Kampung Nawaripi dan masuk dalam zonasi SMA Negeri 1 Mimika, tetapi tidak lolos dalam penerimaan siswa baru.
Menurutnya, penerimaan siswa baru tidak dilakukan sesuai zonasi.
“Anak-anak yang tinggal di Nawaripi lulus dari SMP Negeri 7, mereka tidak diterima.
Tapi anak-anak dari SP 3 dan SP 2 diterima,” katanya dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Selain itu, ada juga orang tua yang anaknya mendaftar di SMA 1, tetapi disuruh untuk melakukan pendaftaran ulang di SMA Negeri 7 Mimika.
“Orang tua disuruh mendaftar ulang di SMA 7 sementara belum tau posisi dimana sekolahnya,” katanya.
Ia hanya berharap agar pihak sekolah tidak mempersulit anak-anak dan juga orang tua. Terlebih keberadaan sekolah ini (SMA N 7) belum disosialisasikan sama sekali.
Max melanjutkan, Kepala SMA 1 juga menurutnya sudah harus memasuki masa pensiun, sehingga harusnya sudah tidak lagi mengurus penerimaan siswa baru.
“Kepsek tiap tahun dia buat masalah, setiap tahun kita masyarakat Timika tau kalau masuk SMA 1 itu orang berduit,” ungkapnya kesal.
Sementara, Kepala SMA Negeri 1 Mimika, Matheus Mamo mengakui bahwa memang ada beberapa siswa yang diterima tetapi bukan berada di zonasi sekolah.
“Kalau diluar zonasi ada, tapi tidak banyak. Itupun kami sudah rapat kepala sekolah dengan Dinas Pendidikan,“ katanya.
Matheus menjelaskan, ada 1.121 anak yang datang mendaftar di SMAN 1 itu rata-rata masuk dalam zonasi. SMA Negeri 7 kata dia, gedungnya sementara dibangun di belakang SMA Negeri 1.
Lanjutnya, yang masuk zonasi SMA N 1 dan SMA N 7, adalah mulai dari jalan Budi Utomo bagian kanan sampai ke Kwamki Baru, Kebun Sirih, dan ke arah Nawaripi.
“Sampai di Poumako dan Kwamki Narama itu juga diterima khusus untuk Suku Amungme dan Kamoro dan juga 5 suku kekerabatan,” katanya.
Pada penerimaan siswa baru kal ini, awalnya hanya diterima 320 siswa untuk 11 kelas. Tetapi karena masih banyak siswa yang sesuai zonasi sehingga ditambah menjadi 519 siswa untuk 14 kelas.
Dan untuk di SMA Negeri 7 Mimika, diterima 369 siswa dari 1121 pendaftar di SMA N 1. “Jadi dari 1.121 pendaftar itu kita terima 800 siswa lebih untuk di SMA 1 dan SMA 7,” katanya.
Sedangkan ada juga siswa yang mendaftar di SMA 1 dan SMK Kesehatan, atau SMA 1 dengan SMK N 1 Kuala Kencana maupun sekolah lainnya. “Jadi yang siswa ada yang kita kirim ke SMK Kesehatan, SMK 1 Kuala. Jadi dia lulus diterima disana,” ujarnya.
Matheus menambahkan, terkait dengan masa pensiunnya, dia baru akan pensiun di tanggal 25 Juli 2024. Sehingga, ia masih bertanggung jawab untuk penerimaan siswa baru.
“Jadi sekarang saya masih menjabat sebagai kepala sekolah, belum ada SK pergantian juga,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis