TIMIKA | Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Mimika, Papua Tengah, bakal menggelar Festival Budaya Mimika atau pesta rakyat jelang HUT ke 27 Kabupaten Mimika pada 8 Oktober 2023.
Informasi ini disampaikan Pj Bupati Mimika, Valentinus S. Sumito kepada wartawan di Hotel Horison Diana Timika, Senin (28/8/2028).
Festival nanti, ia menginginkan Budaya Suku Amungme yang mendiami wilayah pegunungan Kabupaten Mimika dan Budaya Suku Kamoro yang mendiami wilayah pesisir Kabupaten Mimika ditonjolkan.
Ia berharap, festival yang digelar bisa mengenalkan budaya Mimika ke dunia Internasional.
Dikatakan, festival budaya yang akan digelar mengusung konsep seperti Jember Fashion Carnaval (JFC) yang menampilkan kostum menarik sesuai tema budaya. Juga ada tarian Sekka dan dance.
Untuk itu, kata Pj Bupati, JFC juga dihadirkan dalam event tersebut, dan yang menganggarkan untuk membuat kegiatan ini ada di Disparbudpora.
“Jadi agenda ini sudah dirancang oleh Disporapar. Soal anggaran saya kurang tau karena itu di Disparbudpora” kata Pj Bupati menjawab pernyataan wartawan terkait ide Festival Budaya Mimika.
Terkait anggaran, sesuai dengan penulusuran seputarpapua.com pada laman resmi LPSE Kabupaten Mimika, Senin (28/8/2023), disebutkan tender sudah selesai dengan nilai kontrak sebesar Rp4,452.330.000.00 dari nilai HPS Rp4,5 miliar dengan sumber dana dari APBD Mimika Tahun 2023.Â
Pemenang tender adalah sebuah perusahaan yang beralamat di Bandung, Jawa Barat.
Sementara Kadisparbudpora Mimika, Jacob Toisuta saat dihubungi Seputarpapua.com membenarkan akan digelar Festival Budaya Mimika.
Ia juga membenarkan anggaran Fastival Budaya sesuai dengan yang tertera di laman resmi LPSE Kabupaten Mimika.
“Iya betul itu sudah,” kata Toisuta menjawab pertanyaan terkait nilai anggaran yang tertera pada LPSE Mimika saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler.
Ia mengatakan, project Festival Budaya Mimika tersebut dilelang dan dikuti oleh beberapa perusahaan.
“Jadi Jember Fashion Week, EO dipakai oleh perusahaan pemenang tender,” kata Toisuta.
Meski demikian ia mengaku belum membaca nama perusahaan pemenang tender project festival tersebut.
Mengenai konsep fetival kata dia, akan melibatkan paguyuban-paguyuban di Mimika mewakili wilayah daerah.
“Misalnya seperti Maluku, ada dari suku itu akan digabung jadi satu semua dari Maluku,” katanya.
Selain itu kata dia, sesuai permintaan Pj Bupati, festival ini harus menonjolkan budaya suku Amungme dan Kamoro.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis