Dua Guru Korban Penembakan di Papua Mendapat Piagam Penghargaan

PIAGAM | Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan piagam penghargaan kepada dua guru korban penembakan di Puncak, Papua. (Foto: Atjong/Torajadaily.com)
PIAGAM | Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan piagam penghargaan kepada dua guru korban penembakan di Puncak, Papua. (Foto: Atjong/Torajadaily.com)

Kepala Dinas Sosial Toraja Utara Mira Bangalino mengatakan, selain piagam penghargaan, ahli waris korban juga menerima santunan masing-masing Rp 15 juta.

“Termasuk keluarga Udin yang juga korban KKB,” ungkap Mira kepada Torajadaily.com yang dilansir pada Selasa.

Sebelumnya Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Theo Hesegem menyebut penembakan dua orang guru di Beoga, Kabupaten Puncak, adalah tindakan keji dan tidak manusiawi.

“Saya sebagai pembela HAM sangat menyesal tindakan brutal yang diduga dilakukan oleh OPM (Organisasi Papua Merdeka),” kata Theo.

 

 

Pemegang kartu Human Rights Defender (pembela HAM sedunia) ini menegaskan, tidak ada untungnya mengorbankan tenaga pendidik yang sebetulnya tidak tahu menahu dengan masalah apa pun.

“Sebagai warga negara mereka juga punya hak hidup yang sama dengan kita, sebagai warga negara mereka juga punya hak hidup di seluruh Indonesia termasuk tanah Papua,” katanya.

Advertisements

Diketahui, dua orang guru meninggal ditembak KKB di kampung Julukoma, distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Oktovianus Rayo tertembak pada Kamis (8/4/2021) dan Yonatan Renden tertembak pada Jumat (9/4/2021).

editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan