TIMIKA | PT Freeport Indonesia menggelar konsultasi publik terkait analisa dampak lingkungan (AMDAL) ke beberapa kampung di wilayah pesisir pantai maupun pegunungan Mimika, Papua.
Kampung-kampung yang menjadi sasaran konsultasi publik, yakni Kampung Ayuka, Tipuka, Nawaripi, Koperapoka dan Nayaro serta tiga kampung di wilayah pegunungan, yakni Aroanop, Waa/Banti, dan Tsinga.
“Saat ini PT Freeport sedang melakukan konsultasi publik pembuatan Amdal baru,” kata Vice Presiden Govrel PTFI, Jonny Lingga saat ditemui di Hotel Grand Mozza Timika, Senin (3/8).
Amdal untuk memenuhi persyaratan dari pemerintah agar perusahaan bisa melakukan aktivitas pertambangan underground ( tambang bawah tanah).
Pembuatan Amdal dilakukan karena untuk kegiatan pertambangan bawah tanah akan dibangun beberapa fasilitas, seperti pembangkit tenaga listrik, penambahan tanggul, aliran tailing, dan lainnya.
Terkait pelaksanaannya, PT Freeport Indonesia bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mimika.
“Pembuatan Amdal baru ini, kami sudah laporkan ke Forkopimda dan Bupati Mimika,” katanya.
Dikatakan, PT Freeport Indonesia juga melakukan pembakalan, meminta pendapat dan lainnya dari beberapa pihak.
“Amdal harus selesai enam bulan, makanya semua prosedur atau tahapan harus diikuti dan tidak boleh terlewatkan, karena diawasi oleh pemerintah,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis