TIMIKA | VP Government Relation PT Freeport Indonesia, Jonny Lingga mengungkapkan bahwa operasi tambang akan tetap berjalan meski Pemkab Mimika berlakukan PSBB.
Pemkab Mimika saat ini telah mengajukan permohonan pemberlakuan PSBB ke Kementerian Kesehatan dan masih menunggu jawaban.
“Oh tetap (beroperasi). Karena Freeport adalah objek vital nasional itu dikecualikan untuk hal-hal tertentu,” kata Jonny usai mengikuti pertemuan dengan Pemkab Mimika, Senin (20/4).
Meski begitu, kata dia freeport tidak serta merta mempekerjakan semua pekerjanya.
“Seperti OB yang administrasi itu kerjanya tim A dan tim B, 50-50 persen. Tidak full lagi, apalagi semenjak penembakan itu ya,” ungkap Jonny.
Dijelaskan, sebagian pekerja yang bekerja dari rumah ialah di bagian administrasi. Sementara untuk bagian operasional tetap bekerja seperti biasa.
“Sebagian kerja dari rumah untuk administrasi, tapi untuk truk tidak bisa karena kita ada pembangkit tenaga listrik, rumah sakit, itu yang harus dijaga. Ada juga yang memasak, mengurus logistik,” terangnya.
Kata dia, jika PT Freeport tidak beroperasi di area dataran rendah maka di dataran tinggi juga tidak bisa beroperasi.
“Kalau kita gak beroperasi di bawah (dataran rendah, red) nanti di atas (dataran tinggi,red) gak bisa beroperasi, siapa yang mau bawa mereka makan,” tuturnya.
Ia menambahkan, selama ini PT Freeport telah melakukan koordinasi intens dengan Pemerintah Daerah Mimika dan juga mengikuti semua imbauan
“Secara teknikal tambang karena tambang kita tambang bawah tanah maka harus ada yang memaintenance atau memastikan semuanya. Kalau tidak, bisa terjadi kecelakaan,” tambahnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis