H-7, KPU Geser Logistik Pemilu ke 10 Area Tersulit di Merauke

Surat Suara Pemilu 2024
Surat Suara Pemilu 2024 (Tangkapan Layar Youtube KPU RI )

MERAUKE | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan mendistribusikan logistik Pemilu 2024 ke 10 area tersulit di wilayah itu, Rabu (7/2/2024).

10 area tersulit dan itu adalah distrik terjauh di wilayah Kabupaten Merauke menjadi sasaran awal distribusi logistik, yakni Distrik Kontuar, Waan, Kimaam, Ilwayap, Padua, Tabonji, Tubang, Ngguti, Okaba dan Kaptel.

Ketua KPU Kabupaten Merauke, Rosina Jostina Marise Kebubun mengatakan tujuh hari sebelum pemilu, logistik mulai didistribusikan, mengingat kondisi geografis yang cukup beragam tingkat kesulitannya di Kabupaten Merauke.

“Untuk ini distribusi logistik ke wilayah-wilayah jauh dan sulit sudah harus bergerak, karena kondisi geografis yang cukup sulit dan beragam. Proses pendistribusian butuh waktu, sehingga kita harus memperhatikan kecukupan waktunya. H-7 menjadi pilihan pendistribusian ke wilayah-wilayah terjauh dan tersulit,” kata Rosina Kebubun kepada wartawan.

Dia menyebut total tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Merauke ada sebanyak 774 TPS yang tersebar di 22 distrik dan 190 kampung dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Pemilu 2024 sebanyak 162.942 jiwa.

“Tantangan kami dalam pendistribusian ini terkait dengan tantangan geografis dan cuaca sebenarnya. Saat ini musim hujan, kemudian cuaca buruk di perairan. Selain melalui jalur darat dan laut, jalur pendistribusian juga melalui kali dan rawa. Sehingga memang kita harus memastikan ketersediaan armada agar distribusi logistik ini sampai di tempat tujuan tepat waktu,” terangnya.

Sebelumnya, kata Rosina Kebubun, Komisioner KPU telah berkoordinasi melalui rapat dengan pelbagai pihak terkait seperti TNI-Polri, BMKG, Syahbandar, Bawaslu, panitia pemilihan distrik (PPD), penyedia jasa angkutan dan lainnya.

“Untuk BMKG terkait dengan cuaca, TNI-Polri dari sisi pengamanan, Syahbandar terkait izin dan kelayakan kapal pendistribusi. Kami harus memastikan proses pendistribusian logistik ini tidak mengalami hambatan atau kendala, termasuk pihak penyedia kita hadirkan untuk memastikan mereka siap melakukan pendistribusian,” tandasnya.

Sementara Kapolres Merauke, AKBP I Ketut Suarnaya menyatakan bahwa TNI-Polri siap mengawal dan mengamankan proses pendistribusian logistik ke 774 TPS. Namun, yang sangat diharapkan adalah kesiapan penyedia jasa pengangkut, terutama kesiapan armada untuk proses pendistribusian melalui jalur laut, sungai dan rawa.

“Begitu barang diserahkan kepada jasa angkut, itu sudah menjadi tanggung jawab pihak pengangkut bagaimana mengantar barang itu selamat sampai tempat tujuan. Ini tidak mudah, karena ada 774 TPS dengan kondisi geografis yang beragam. Untuk itu harus dipersiapkan secara baik. Kami siap mengawal dan mengamankan,” kata Kapolres Suarnaya.

Dia mengingatkan penyedia jasa benar-benar memperhatikan keamanan armada angkut yang digunakan. Selain itu juga perlu dilengkapi dengan alat komunikasi seperti telepon genggam dan handy talkie (HT), termasuk radar.

“Yang saya lihat dan kaji ini, yang lewat perairan yang rawan. Sehingga harus benar-benar safety baik itu armada maupun alat komunikasi harus dipersiapkan secara baik sebelum logistik digeser,” pungkasnya.

penulis : Hendrik Resi
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan