IDI dan Polres Mimika Edukasi Masyarakat Terkait Virus Corona

SOSIALISASI | Ketua IDI Cabang Mimika dr Leo Pardede saat memberikan edukasi dan sosialisasi kepad masyarakat di Bandara Mozes Kilangin terkait Covid-19. (Foto: Muji/SP)
SOSIALISASI | Ketua IDI Cabang Mimika dr Leo Pardede saat memberikan edukasi dan sosialisasi kepad masyarakat di Bandara Mozes Kilangin terkait Covid-19. (Foto: Muji/SP)

TIMIKA | Sebagai bentuk upaya pencegahan terhadap penyebaran virus corona (covid-19) di Kabupaten Mimika, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Polres Mimika melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya yang baru datang ke Timika menggunakan moda transportasi.

Seperti terlihat di Bandara Mozes Kilangin Timika, Senin (23/3), Ketua IDI Cabang Mimika, dr Leo Pardede dengan menggunakan pengeras suara dari mobil Raisa Polres Mimika meminta kepada para penumpang pesawat yang baru turun untuk tidak keluar rumah selama 14 hari.

Serta apabila muncul gejala-gejala, seperti pilek, flu, dan demam untuk segera menghubungi pusat kesehatan terdekat.

dr. Leo Pardede mengatakan, sosialisasi ini merupakan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan terhadap penyebaran virus corona. Diantaranya, menjaga jarak dan mengisolasi diri bagi pendatang dari luar Timika selama 14 hari.

“Penularan virus ini melalui batuk dan sentuhan. Misalnya, anda memegang sesuatu yang ada virus covid-19 kemudian memegang hidung, mulut, dan kucek-kucek mata, maka secara langsung masuklah virusnya ke tubuh anda,” jelasnya.

Lanjutnya, virus ini tidak bertahan lama, paling 4 sampai 6 jam, sesudah itu mati. Tapi dia (virus) bisa hidup lama kalau sudah masuk ke tubuh manusia. Karenanya, saat kita memegang sesuatu yang ada virusnya dan masuk melalui hidung, mulut, dan mata, maka berkembanglah virusnya.

“Kalau daya tahan tubuh kita kuat dan belum menunjukan gejala sakit. Tapi bisa menularkan virus itu kepada orang lain. Ketika kita menularkan kepada orang lain, inilah kecelakaannya,” ujarnya.

Menurut dr Leonard, kelompok berisiko tinggi yang berpotensi meninggal dunia akibat terkena virus tersebut merupakan orang yang terutama berusia di atas 60 tahun dengan kondisi daya tahan tubuh yang kurang.

Ditambah dengan orang yang berpenyakit jantung, hati, paru-paru, kencing manis, dan ginjal juga berpotensi. Atau orang-orang yang mengidap HIV dan daya tahannya turun, maka pasti tidak lama meninggal apabila terinfeksi.

Advertisements

“Karenanya, mari sama-sama cegah pendemi ini. Jaga jarak dengan orang lain minimal satu meter, isolasi diri bagi yang baru datang selama 14 hari. Serta jaga kesehatan dengan mengonsumsi vitamin c, dan meminum air hangat 2-3 liter per hari. Boleh beraktivitas ke luar rumah, tapi harus tetap menjaga jarak dengan orang lain,” tuturnya.

Ia menambahkan, selain di bandara, semua pintu masuk akan menjadi tempat untuk melakukan edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat.

“Dua pintu masuk bandara dan pelabuhan, serta tempat-tempat dimana masyarakat berkumpul. Dengan harapan, semuanya bisa menjaga dan mencegah virus ini berkembang,” ungkapnya.

 

Reporter: Mujiono
Editor: Batt

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan