Jhon Rettob: Solidaritas dan Toleransi Masyarakat Mimika Membuat Hari Pertama Lomba Pesparawi XIII Berjalan Baik

Ketua Umum Panitia Pelaksana Pesparawi XIII, yang juga Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob menyerahkan penghargaan kepada salah satu peserta lomba menyanyi solo anak usia 7-9 tahun. (Foto: Sevianto Pakiding/PPD Pesparawi XIII)
Ketua Umum Panitia Pelaksana Pesparawi XIII, yang juga Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob menyerahkan penghargaan kepada salah satu peserta lomba menyanyi solo anak usia 7-9 tahun. (Foto: Sevianto Pakiding/PPD Pesparawi XIII)

TIMIKA | Pelaksanaan Lomba Pesparawi XIII se-Tanah Papua di Mimika hari pertama, Senin (01/11/2021) pada tiga lokasi berjalan baik, aman, dan lancar.

Tiga lokasi venue yang digunakan untuk lomba tersebut, yakni Venue Futsal untuk lomba Paduan Suara Anak (PSA), Gedung Gereja GKI Diaspora-SP2 kategori Nyanyi Solo Anak 7-9 tahun, dan Graha Eme Neme Yauware untuk Paduan Suara Pria (PSP).

Lancarnya pelaksanaan pada tiga venue dihari pertama tersebut, menunjukkan bahwa semua masyarakat Mimika mampu menunjukkan suasana solidaritas untuk menciptakan kedamaian yang ada saat ini.

“Pelaksanaan lomba Pesparawi XIII hari pertama ini telah berjalan dengan baik, meskipun sejak pagi Timika diguyur hujan,” kata Ketua Umum Panitia Pesparawi XIII, Johannes Rettob saat melakukan Press Conference di Venue Futsal, Senin kemarin.

Johannes Rettob menyampaikan, hujan yang turun sejak pagi menyebabkan terjadinya penumpukan peserta. Karena semua peserta awalnya sudah diatur waktunya, mulai dari dalam ruang kedatangan hanya boleh diduduki oleh empat kontingen. Namun karena hujan, maka semua menumpuk disana.

“Kesiapan semua komponen yang menyiapkan perlombaan dan saya melihat ternyata sudah baik dalam pelaksanaannya. Namun karena hujan, sehingga hari pertama membuat ada penumpukan masa penumpukan peserta,” kata Johannes Rettob.

John Rettob menambahkan, secara umum terlihat bahwa apa yang sudah disiapkan mulai barcode sesuai data asli, penilaian yang direncanakan untuk ditampilkan pada saat itu juga telah berjalan dengan baik.

“Saya boleh katakan bahwa Pesparawi XIII ini adalah Pesparawi pertama di Papua yang sistem penilaiannya menggunakan sistem teknologi,” tambah John Rettob.

John Rettob mengatakan, Kabupaten Mimika sangat menjunjung tinggi nilai toleransi, karena masyarakat yang ada di Timika memang berasal dari suku, agama, dan budaya yang berbeda. Namun saling menghargai satu sama lain dan membuat masyarakat selalu hidup rukun dan damai.

Advertisements

Bukti kalau Mimika sangat menjaga toleransi adalah pelaksanaan Pesparawi XIII se-Tanah Papua tahun 2021 ini, sesuai motto-nya ‘Dari Mimika Untuk Kedamaian Indonesia.’

“Dengan semangat itu, kita bersama menciptakan toleransi yang besar dari Mimika. Kita buat tidak ada perbedaan agama, suku, dan budaya. Dari sinilah kita memberikan contoh bahwa dari Mimika untuk Kedamaian Indonesia,” pesan John Rettob. (Bidang Publikasi Pesparawi XIII (Etty/ Marshel/Sam Nussy)

editor : Mujiono

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan