TIMIKA | Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri mengaku ada pihak ketiga yang bermain dalam kasus penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Mark Philips Mehertens.
Hal tersebut disampaikan Kapolda usai menggelar pertemuan tertutup dengan Atase Kepolisian New Zealand, di Polda Papua lama, Kota Jayapura, Senin (26/2/2024).
Irjen Fakhiri mengungkapkan, pihak ketiga memanfaatkan isu penyanderaan kapten Philips untuk kepentingan kelompok dan pribadi, namun mengatasnamakan organisasi perjuangan Papua Merdeka atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Ada pihak lain yang memang sengaja menghambat, menghalang-halangi supaya proses negosiasi yang sudah dilakukan dan mau menuju titik temu ini tidak berhasil,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Senin (26/2/2024).
Kapolda menjelaskan pihak ketiga tersebut sengaja mengangkat isu Papua merdeka ke pemerintahan New Zealand.
“Sudah kami sampaikan tadi di pertemuan dan mereka memahami hal tersebut dan tetap memberikan kepercayaan penuh kepada kami TNI-Polri di Papua untuk terus bekerja membebaskan kapten Philisp,” tuturnya.
“Karena sekali lagi itu kepentingan dari kelompok itu sendiri, baik Benny Wenda maupun Sebby Sembom yang selalu berkoar-koar diluar tentang isu-isu Papua dan sudah kami sampaikan ke mereka agar pernyataan itu tidak usah didengarkan,” imbuhnya.
Kapolda mengaku bila Selandia Baru hingga saat ini tetap sepakat untuk mempercayakan pembebasan pilot ke pemerintah Indonesia dan mengakui secara penuh bahwa Papua adalah bagian dari Indonesia.
“Mereka tetap sepakat urusan Philips itu urusan dari Indonesia dan mereka tidak mencampuri urusan tersebut dan tetap masih mengakui Papua bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Irjen Fakhiri menjelaskan hingga kini pihaknya dibantu TNI masih terus bekerja keras untuk membebaskan kapten Philips.
“Kami terus bekerjasama dengan teman-teman TNI dan hingga kini kami masih menerapkan pola soft lewat negoisasi yang melibatkan semua pihak, termasuk Pemerintah setempat, Gereja, masyarakat dan para Tokoh disana untuk pembebasan Kapten Philips,” jelas Irjen Fakhiri.
Kapolda bahkan menyebut telah mengetahui keberadaan kapten Philips dan kondisi kesehatannya, namun pihak nya masih terus berupaya bernegoisasi agar KKB yang menyandera Kapten Philips bisa membebaskan Philips tanpa adanya korban.
“Sudah kita pantau, lokasi mereka dimana, bagaimana kesehatan Philips, namun kami masih terus negoisasi agar kapten Philips bisa dibebaskan tanpa ada jatuh korban, sehingga proses ini memang akan memakan waktu,” ungkapnya.
Sebelum bertemu dengan atase kepolisian New Zealand, Polda Papua juga telah bertemu dengan Duta besar Selandia Baru untuk Indonesia, Kevin Jeffery Burnet di Polda Papua pada Rabu 7 Februari 2024 lalu.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis