TIMIKA | Masa Natal ditengah situasi Pandemi Covid-19 ini, banyak hal yang harus diperhatikan oleh gereja.
Dimana tahun-tahun sebelumnya, perayaan Natal dilaksanakan dengan meriah ditandai dengan adanya iring-iringan dan kunjungan Sinterklas ke rumah-rumah untuk memberikan hadiah.
Namun, di tahun ini, kegiatan pawai Sinterklas harus benar-benar dipertimbangkan secara matang.
Kementerian Agama Kabupaten Mimika, menyarankan agar sebaiknya gereja menunda kegiatan tersebut. Namun tidak melarang jika ada yang ingin melaksanakannya.
Hal ini, karena pertimbangan dalam acara Sinterklas tersebut bisa menimbulkan kerumunan masa, kemudian saat pawai tentu menggunakan kendaraan terbuka dimana didalam kendaraan tersebut, terdapat banyak orang yang juga dimungkinkan menimbulkan kerumunan karena sulit untuk menjaga jarak duduk.
Selain itu pula, saat melakukan acara Sinterklas, tentu akan mengunjungi anak-anak dan bersentuhan langsung dengan anak-anak yang notabene rentan terhadap virus.
Kepala Kantor Kemenag Mimika, Adrianus Utler, Selasa (15/12) mengatakan membuat acara tersebut perlu dipertimbangkan dengan matang. Karena jika menggunakan konsep tahun-tahun sebelumnya, dirinya tidak bisa menjamin jika tidak ada kerumunan masa.
“Jadi saran saya kalau bisa ditunda pelaksanaannya. Kalaupun mau melaksanakan tetap menjaga protokol kesehatan, dan dibuat konsep yang tidak menimbulkan kerumunan dan bersentuhan langsung dengan anak-anak secara fisik,” kata Adrianus.
- Tag :
- Kemenag,
- Natal,
- Sinterklas
Tinggalkan Balasan