Kominfo Imbau Masyarakat Waspadai Bahaya Judi Online

SURABAYA, Seputarpapua.com | Judi online akhir-akhir ini menjadi masalah sosial yang meresahkan di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghimbau masyarakat agar menjauhi judi online lewat acara Forum Literasi Politik Hukum dan Keamanan Digital (Firtual) dengan tema ‘Waspada Bahaya Judi Online’ di Surabaya, Jawa Timur pada hari Kamis (18/7/24).

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, menyampaikan bahwa pemerintah sangat serius dalam melaksanakan program pemberantasan judi online.

“Pemerintah sudah membentuk Satgas judi online, dan di dalam Satgas itu ada bidang pencegahan dan bidang penindakan,” ujar Usman.

“Pembentukan Satgas ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah serta perlindungan atas dampak negatif dari judi online,” tambahnya.

Usman juga berharap agar acara ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memahami bahayanya judi online serta dapat dijadikan sebagai momentum dalam upaya memberantas judi online.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Humas dan Kemahasiswaan Universitas Wijaya Kusuma, Edi Krisharyanto berharap tidak ada mahasiswa yang terpapar oleh judi online sebab dampak yang ditimbulkannya sangat merusak.

“Akar dari segala kejahatan adalah adanya rasa cinta akan uang. Jadi jangan pernah bermain-main dengan persoalan uang yang kita raih dengan berbagai kemudahan seperti judi online,” ujarnya.

Acara yang dipandu oleh Chindy Agatha Bosawer ini juga menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Kepala Bidang Aplikasi Informatika, Gugi Wicaksono yang mewakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur serta Yunita Alanda Monim, Putri Indonesia Papua 2023.

Dalam pemaparannya Gugi Wicaksono menyebutkan bahwa negara ini sekarang sedang menghadapi situasi darurat judi online yang dalam prakteknya sangat mudah untuk diakses oleh siapa saja.

Advertisements

“Terdapat 3,2 juta masyarakat Indonesia yang sudah bermain judi online dan berdasarkan data PPATK per Juni 2024, pemain judi online tersebut kebanyakan ada di kalangan Ibu Rumah Tangga dan mahasiswa,” ungkapnya.

Gugi juga menyebutkan bahwa perputaran uang judi online di Indonesia saat ini bisa mencapai Rp100 Triliun dan daerah Jawa Timur kini menempati posisi ke 4, dalam hal transaksi judi online di Indonesia dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,05 Triliun.

Sadar akan bahaya judi online, Yunita Alanda Monim lantas mengajak para peserta yang hadir untuk bersama-sama menjauhi judi online karena dampaknya benar-benar dapat merusak kehidupan para korbannya.

“Beberapa dampak negatif dari judi online antara lain seperti munculnya masalah kesehatan mental, timbul masalah keuangan hingga mengalami permasalahan sosial dan hubungan,” jelasnya

Agar terhindar dari praktik judi online Yunita juga memaparkan beberapa strategi untuk menghindari judi online mulai dari pendidikan dan kesadaran akan bahaya judi online, pembatasan finansial secara bijak hingga mengganti kebiasaan judi dengan hal-hal yang positif.

Dengan diadakannya acara ini diharapkan masyarakat terutama generasi muda mampu memahami tentang bahaya judi online dan menjauhi perilaku negatif tersebut demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia kedepannya.(Adv)

editor : Iba

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan