TIMIKA | Kepala Distrik Tembagapura Thobias Yawame megatakan, masyarakat 3 kampung yang terisolasi akibat musibah banjir dan longsor meminta jembatan darurat segera dibangun untuk menghubungkan antar kampung.
Belum dibangunnya jembatan darurat menyebabkan distribusi bantuan makanan kepada masyarakat terhambat. Masyarakat juga sulit ke kebun-kebun untuk mengambil hasil yang ditanam.
“Untuk bahan makanan bantuan dari Pemda Mimika sebanyak 900 kilogram sudah berada di lokasi. Sementara 2 ton masih ada belum dikirimkan karena terkendala transportasi ke Jagamin dan Baluni tidak ada biaya,” katanya kepada Seputarpapua.com di Graha Eme Neme Yauware, Senin (4/9/2023).
Dikatakan, sebelumnya dinas PUPR sudah ke lokasi melakukan pengukuran. Namun sifatnya darurat, karenanya diharapkan bisa dipercepat agar membantu akses masyarakat dari kepala air menuju kampung di muara.
“Kalau bisa cepat dibangun, kalau tidak dan berlarut-larut maka masyarakat jadi sengsara. Karena akses untuk membeli bahan makanan itu di kampung di muara (bawah). Nah kalau jembatannya putus dan tidak segera diperbaiki, maka masyarakat tidak dapat Bama,” ungkapnya.
Sebelumnya, banjir dan longsor yang terjadi di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua Tengah terjadi pada Jumat (25/8/2023) menyebabkan jembatan yang menghubungkan Kampung Baluni, Jagamin dan Kampung Arwanop (Omponi) terputus. Akibatnya masyarakat kesulitan mendapatkan makanan di kebun-kebun mereka.
Reporter: Mujiono
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis