Mengenal Leisita Sitaniapessy, Champion Solo Remaja Putri Pesparawi XIII

Leisita Sitaniapessy dari kontingen Biak Numfor meraih medali emas dan skor tertinggi 85,67 kategori Lomba Solo Putri Usia 16-20 tahun Pesparawi XIII yang digelar Gedung GKI Diaspora, Rabu (03/11/2021). Foto: Abdul Amin/ PPD Pesparawi XIII
Leisita Sitaniapessy dari kontingen Biak Numfor meraih medali emas dan skor tertinggi 85,67 kategori Lomba Solo Putri Usia 16-20 tahun Pesparawi XIII yang digelar Gedung GKI Diaspora, Rabu (03/11/2021). Foto: Abdul Amin/ PPD Pesparawi XIII

TIMIKA | Leisita Priani Sitaniapessy, peserta asal Kabupaten Biak Numfor menjadi champion pada kategori lomba Solo Remaja Putri, Pesparawi XIII se-Tanah Papua di Mimika.

Leisita menjadi champion setelah mendapat nilai tertinggi 85,67 pada lomba yang diikuti 11 kontingen di Gedung GKI Diaspora Timika, Rabu (3/11/2021).

Leisita saat ditemui usai perlombaan mengungkapkan kebahagiaannya bisa menjadi champion pada lomba bergengsi gerejawi ini.

Anak bungsu dari empat bersaudara ini mengaku pencapaian luar biasa ini bisa terjadi karena kuasa Tuhan. Dan tentu dukungan dari keluarga khususnya orang tua, pelatih, pianis dan semua masyarakat Biak Numfor.

Dia selalu mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya termasuk menjadi wakil Kabupaten Biak Numfor mengikuti Pesparawi XIII di Mimika.

“Saat saya akan naik panggung pun saya sudah serahkan semuanya kepada Tuhan. Saya selalu yakin kalau Tuhan akan melindungi saya,” katanya.

Leisita mengungkapkan untuk mengikuti Pesparawi dia berlatih selama kurang lebih 2 tahun.

Bakat menyanyinya ia dapatkan dari kedua orang tuanya, sang ibu Elizabeth Neti Tahapari dan papanya Jacob William Sitaniapessy yang tentunya memiliki suara indah.

“Mereka juga sering ikut dalam paduan suara gereja,” tuturnya.

Mahasiswa semester VII STKIP Biak, Jurusan Pendidikan Matematika ini mengatakan Pesparawi XIII adalah Pesparawi pertamanya.

Namun dia sudah sering mengikuti perlombaan dan sering mendapatkan juara.

“Pernah ikut the voice juga dan masih banyak lagi. Intinya sudah sering ikut lomba menyanyi di Biak,” ungkapnya.

Perempuan kelahiran Biak 20 tahun yang lalu ini mengatakan, semua orang memiliki talenta yang berbeda, dan semua talenta itu baik jika diasah dan dikembangkan dengan tetap mengandalkan Tuhan.

“Jangan pikirkan apa kata orang lain yang membuat kita down. Pokoknya kita percaya apa yang kita punya dan jangan pernah lupa bahwa Tuhan Yesus yang punya semua apa yang kita miliki. Kuncinya jangan lupakan Tuhan Yesus, jangan pada saat susah saja baru cari,” pesannya.

Pada perlombaan itu, Leisita disusul kontingen Mimika, Meyke Teniwut dengan nilai 85,22 dan mendapatkan medali perak.

penulis : Anya Fatma
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *