TIMIKA | Aktivitas penerbangan mulai dioperasikan per hari ini, Kamis (27/4/2023) setelah dua pekan dihentikan pasca kejadian penembakan pesawat Asian One Air di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik mengaku bersyukur karena aktivitas penerbangan bisa kembali aktif karena koordinasi yang baik dari berbagai pihak.
“Ini adalah kerja keras dari Kapolres, Dandim, jajarannya dan masyarakat yang ada di Puncak dengan melakukan negosiasi dengan semua pihak,” ungkapnya kepada wartawan di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kamis.
“Akhirnya hari ini, pesawat bisa masuk dan mulai membawa barang-barang kebutuhan pokok,” sambungnya.
Di Distrik Beoga, kata Bupati Willem, soal keamanan harus selalu berkoordinasi antara Pemerintah dengan TNI-Polri.
“Orang-orang yang punya pemahaman tentang kondisi dan cara berfikir masyarakat yang harus dikuasai, jadi perlu orang-orang yang paham. Saya berterimakasih kepada Kapolres Puncak dan juga TNI dan jajarannya yang ada di Puncak, kerena mereka sangat luar biasa,” ungkap Willem.
Lebih lanjut, Willem mengatakan jika penerbangan belum beroperasi dan bahan makanan tidak masuk ke wilayah itu, maka stok barang tarutama sembako akan habis dan masyarakat kesulitan.
“Itu bisa-bisa situasi lebih tambah luar biasa dan masyarakat juga bisa kelaparan,” katanya.
Dengan beroperasinha kembali penerbangan ke Beoga, diharapkan penerbangan lainnya juga bisa membawa barang-barang dan bahan pokok lainnya.
“Dalam situasi seperti ini, mau bicara dibilang normal dan tidak normal itu susah, butuh waktu, jadi harus pelan-pelan. Kalau guru, kesehatan, pemerintahan dan pihak keamanan ada disana terus,” ujarnya.
Yang paling penting saat ini kata dia, pesawat sudah masuk dan diharap tidak ada lagi hambatan.
“Dengan kejadian penembakan pesawat semua aktivitas mati, orang jadi pusing. Puji Tuhan hari ini sudah aktif kembali dan barang-barang grosir mulai naik, berarti sudah selesai. Besok saya minta pesawat lain juga itu masuk,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakans selama dua pekan di Beoga tidak ada penerbangan, karena insiden yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Hari ini pesawat sudah bisa terbang kembali ke Beoga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena kita ketahui bersama satu-satunya transportasi ke Beoga adalah menggunakan pesawat,” kata Kompol Nyoman.
Ini juga kata dia merupakan kerja keras bupati dan pemerintah daerah yang sudah melakukan gerakan-gerakan, terobosan-terobosan, sehingga pesawat bisa mendarat di Beoga.
“Kita bersyukur pesawat bisa mendarat di Beoga dan direncanakan tiga flight untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.
“Kalau pesawat tidak terbang kesana, Beoga, otomatis semua aktivitas akan tidak berjalan, terutama kehabisan bahan pokok, itu yang sangat berbahaya,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis