Pengembangan Obyek Wisata Jayawijaya Terkendala Tempat Religi

SUROBA | Salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan manca negara. (Foto: Manu Itlay- SP)
SUROBA | Salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan manca negara. (Foto: Manu Itlay- SP)

WAMENA | Lembah Baliem di Kabupaten Jayawijaya, Papua menjadi salah satu daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Ada banyak wisata alam yang menyimpan keindahan yang luar biasa. Keindahan alam ini menjadi salah satu potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, jika semua situs wisata dikelola secara baik.

Hanya saja, selama ini pemerintah Jayawijaya mengalami kendala dalam mengembangkannya semua potensi alam tersebut, salah satunya lokasi tersebut berkaitan dengan tempat Kramat.

“Di Jayawijaya ini banyak potensi objek wisata, budaya, alam, religi. Untuk obyek wisata alam juga sering kendala berhubung dengan hak ulayat untuk pengembangan,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Enggelbert Sorabut kepada di Wamena, Senin (⅜).

Menurutnya, ada pihak yang bersedia dan ada yang tidak bersedia dijadikan obyek wisata. Mereka yang tidak setuju ini, kata Sorabut, berkaitan dengan persoalan religi atau tempat-tempat kramat.

Sehingga, kata Sorabut, kedepan pemerintah akan mendekati pemilik objek wisata dan meyakinkan mereka bahwa bahwa obyek wisata ini menjadi potensi pendapatan ekonomi masyarakat setempat dan juga dapat melestarikan alam disana.

“Obyek-obyek ini juga kalau kita kembangkan jadi obyek unggulan, pasti di situ juga ada tambahan pekerja. Itu harapan kami sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat,” katanya.

Dia mencontohkan, seperti situs budaya mumi. Di tempat tersebut ada 30 orang. Mereka bisa mendapatkan pekerjaan. Dengan direkrutnya anggota ini, bisa mengurangi aktifitas anak-anak muda yang mengganggu lingkungan.

“Itu yang sering upaya kami menyadarkan kepada pemilik bahwa bagian ini penting, kita bisa kembangkan dengan tujuan tadi, sekaligus lestarikan dan menghasilkan nilai ekonomi,” tutur Enggelbertus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan