Ratusan Ekor Kepiting Bakau Asal Merauke Diekspor ke Singapura

Komoditi Ekspor Kepiting Bakau Merauke siap dikirim ke Singapura setelah diperiksa Badan Karantina Papua Selatan. (Foto: Dok Humas Karantina PPS)

MERAUKE, Seputarpapua.com | Sebanyak 319 ekor kepiting bakau asal Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan diekspor ke mancanegara dengan tujuan Singapura.

Sebelum diekspor, ratusan kepiting bakau ini dilakukan pemeriksaan kelayakan kesehatan yang difasilitasi oleh Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Satuan Pelayanan Bandara Mopah Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Papua Selatan untuk pertama kalinya, pada Rabu 3 Juli 2024.

Kepala Badan Karantina Papua Selatan, Cahyono mengatakan, kepiting bakau Merauke merupakan komoditi ekspor perdana yang dikirim ke luar negeri dengan negara tujuan Singapura.

Menurut Cahyono, sebelum diekspor ke Singapura, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina terhadap kepiting bakau berupa pemeriksaan dan pengujian laboratorium dengan metode pengujian Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Hasilnya tidak ditemukan adanya penyakit White Spot Syndrome Virus (WSSV) sehingga diterbitkan dokumen sertifikat kesehatan. Kami lakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan kepiting bakau sehat dan aman sampai di negara tujuan,” kata Cahyono dalam rilis yang diterima, Kamis (4/7/20204).

Tindakan karantina, lanjutnya, sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean untuk melakukan penguatan kesisteman perkarantinaan, seperti fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium, kemampuan petugasnya untuk dapat memastikan kesehatan dan keamanan produk yang dilalulintaskan.

Cahyono menjelaskan bahwa ukuran kepiting yang diekspor memiliki lebar karapas di atas 12 cm, tidak dalam kondisi bertelur dan memiliki bobot diatas 150 gram. Oleh karena itu dengan kepiting ukuran besar, maka lebih nikmat ketika disajikan dalam masakan.

“Kita bangga, potensi sumber daya alam Papua mendunia. Ini menjadi bukti bahwa komoditi Papua mampu bersaing di pasar global, dimana negara tujuan ekspor tersebut membuat persyaratan yang ketat harus memenuhi persyaratan Import Health Standar (IHS),” tutupnya.

penulis : Hendrik Resi
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan