TIMIKA | Seorang warga bernama Frans Amisim terpaksa dilumpuhkan anggota Brimob menggunakan peluru karet lantaran dianggap mengganggu keamanan di wilayah Kwamki Narama, Mimika, Papua, Sabtu (30/10/2021).
Informasi yang diperoleh Seputarpapua.com, menyebutkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.40 WIT. Seorang warga diduga mengganggu keamanan di Kwamki Narama dengan membawa alat tajam. Tindakan yang bersangkutan kemudian dilaporkan warga lainnya ke pihak kepolisian.
Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Era Adhinata membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan, yang bersangkutan, Frans Amisim telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan luka akibat ditembak gunakan peluru karet.
Kejadian berawal dari laporan warga call center 110 terkait warga membawa alat tajam dan mengganggu warga. Laporan itu kemudian direspon oleh petugas Polsek Kwamki Narama.
“Pada saat direspon tiba-tiba yang bersangkutan melawan menggunakan parang mengejar anggota. Anggota tersebut meminta bantuan kepada anggota Brimob yang BKO di sana. Setelah didatangi, tetap melawan menggunakan parang, dikejar,” jelas Kapolres.
Lebih lanjut, karena merasa terancam, anggota Brimob kemudian melepas tembakan peringatan dan melumpuhkan Frans dengan peluru karet, mengenai betis kaki kiri dan tumit kaki kanan.
“Setelah itu kita bawa ke rumah sakit dan sudah dalam perawatan, lukanya tidak parah,” kata Kapolres.
Hal itu dijelaskan Kapolres, aparat kepolisian harus bisa menjamin keamanan masyarakat. Sehingga tindakan yang dilakukan aparat kepolisian tersebut menurut dia sudah sesuai dengan prosedur di lapangan.
“Setelah melakukan tindakan yang persuasif tapi tetap melakukan tindakan perlawanan kepada aparat, kalau tidak dilakukan tindakan tegas akan menimbulkan hal yang lebih fatal dari pada itu,” terangnya.
“Dari pihak keluarga sudah memahami, dan masyarakat mendukung tindakan yang dilakukan aparat supaya tidak terjadi gangguan keamanan selanjutnya,” pungkasnya.
Kini, Frans Amisim tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Caritas atas luka tembak peluru karet yang dialami.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis