TIMIKA | Tentara Pembebasan Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) meminta Pemerintah Selandia Baru berkomitmen untuk menjadi mediator antara pihaknya dengan Pemerintah Indonesia, untuk membahas tentang kedaulatan Papua.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam keterangan tertulis yang diterima seputarpapua.com pada Rabu (12/4/2023).
Juru bicara TPNPB Sebby Sambom menyebut TPNPB menunggu keputusan Pemerintah Selandia Baru atas tuntutan mereka untuk menjadi mediator.
“Kami sandera pilot ini dan tunggu keputusan pemerintah Selandia baru atas tuntutan kami yaitu pemerintah Selandia baru menjadi perantara antara TPNPB, PBB dan Indonesia untuk mengembalikan hak kedaulatan bangsa Papua yang pernah ada, namun di aneksasi oleh PBB, Belanda dan direbut Indonesia,” katanya.
TPNPB meminta Pemerintah Selandia Baru jika memang berkomitmen menyelamatkan warga negaranya untuk segera menjawab tuntutan.
Sebby juga membantah pernyataan dari pihak kepolisian yang menyebutkan jika pilot yang disandera mengalami sakit.
“Kapolda Papua Mathius Fakiri yang mengatakan pilot yang bersama Pasukan TPNPB di Ndugama keadaan sakit, kami tegaskan pilot yang bersama kami dalam keadaan sehat -sehat saja saat ini, dan kami jaga dia sebagai sahabat dan bukan sebagai musuh,” terangnya.
Sebby juga menegaskan jika mereka menyandera pilot bukan menuntut uang, senjata, amunisi, rumah makan dan minum.
“Kami menyandera pilot pesawat susi air asal Selandia Baru ini tuntutannya hanya satu yaitu Papua merdeka,” ungkapnya.
“Kami desak kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak alergi duduk di meja perundingan Bersama TPNPB dan Bangsa Papua dibawah mediasi pihak ketiga yang netral yaitu PBB yang legal sebagai mediator, dan Pemerintah Selandia Baru juga berjiwa besar untuk mendorong perundingan ini supaya nyawa Pilot bisa diselamatkan,” imbuhnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis