JAYAPURA | Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura mengajak warga terdampak bencana di kota itu memahami cuaca ekstrem, perubahan iklim dan gempa bumi
Peningkatan pemahaman fenomena cuaca ekstrem, perubahan iklim dan gempa bumi untuk kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana geohidrometeorologi di Kota Jayapura.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan.
Bencana hidrometeorologi berupa kekeringan,banjir, badai, kebakaranhutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
Momentum itu dikemas dalam Sosialisasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MKG) yang berlangsug selama sehari disalah satu hotel ternama di Jayapura, Rabu (31/5/2023).
Sebanyak 50 warga yang berdomisili di daerah rawan bencana di Jayapura yang dilibatkan mengikuti kegiatan tersebut.
Kepala BBMKG Wilayah V Yustus Rumakiek, mengatakan momentum ini diselengarakan untuk masyarakat yang terdampak bencana di Kota Jayapura.
“Kami undang mereka agar bagaimana bisa memahami betul apa itu sebenarnya bencana, baik itu banjir, longsor, maupun gempa bumi,” kata Yustus.
Menurut Yustus, kiranya melalui sosialisasi ini, ketika mereka (peserta) kembali ke wilayah tempat tinggalnya, bisa memberikan edukasi kepada masyarakat lainnya.
“Kami harapkan ketika mereka kembali ke kompleksnya, bisa membantu BMKG untuk edukasi masyarakat. Sehingga, masyarakat lainya juga paham terkait apa itu bencana,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Sosialisasi Tato Agustinus mengatakan, tujuan utama digelarnya kegiatan itu yakni agar masyarakat tahu mengenai masalah cuaca.
“Tujuan utama kegiatan ini agar supaya masyarakat lebih tau bahwa alangkah pentingnya mengetahui masalah gempa,” katanya.
“Karena, dari kegempaan itu bisa menimbulkan Tsunami atau longsor, apa lagi kalau hujan, tanah paling labil untuk sering terjadi longsor,” ujarnya.
Menurut dia, pihaknya berharap melalui kegiatan ini masyarakat bisa memahami pentingnya masalah cuaca, iklim dan kegempaan.
“Kita cari warga yang memang daerahnya rawan bencana, sehingga kami mengundang mereka,” katanya.
Sementara itu, Sarina Mandosir salah satu peserta mengaku kegiatan itu bermanfaat untuk masyarakat.
“Kami di Argapura sering terjadi longsor, apa lagi kalau hujan, untuk itu kegiatan ini sangat penting bagi kami,” ujarnya.
Sarina berharap kedepan kegiatan ini bisa terus digalakan, bila perlu menyasar warga terdampak agar lebih paham.
“Ini penting, supaya kami kembali ke rumah atau wilayah tempat kitong (kita) tinggal, bisa memberitahukan masyarakat lainya,” tambah dia.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis