Calon Pengurus YPMAK Presentasi Program di Tes Assessment, Ini yang Dinilai

Direktur PT ARA Indonesia Yosefini Rasyanti Munthe
Direktur PT ARA Indonesia Yosefini Rasyanti Munthe.

TIMIKA, Seputarpapua.com | Sebanyak 28 calon pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) mengikuti tes assessment atau kompetensi dan wawancara.

Tes assessment digelar tanggal 15 dan 16 Juli 2024 di Gedung MPCC, Jalan Agape, Mimika, Papua Tengah.

Calon pengurus YPMAK melakukan presentasi program yang akan dijalankan apabila terpilih. Ada 12 aspek yang dinilai dalam tes assessment tersebut.

Direktur PT ARA Indonesia, Yosefini Rasyanti Munthe mengatakan, tes assessment ini merupakan kelanjutan dari tes potensi yang sudah dijalankan.

Ada 12 aspek kompetensi yang dinilai dalam tes assessment dari 14 aspek. Peserta akan dinilai apa yang bisa dilakukan dan akan dilakukan untuk kesuksesan sebagai pengurus YPMAK.

“Namun sebelum pelaksanaan tes, pada Sabtu tanggal 13 Juli 2024 kemarin, kami lakukan sosialisasi untuk menjelaskan apa yang harus dipersiapkan dalam tes kompetensi ini. Sehingga diberikan 1 hari untuk mematangkan ide-idenya, terkait kenapa mereka (calon) layak duduk sebagai pengurus YPMAK,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Yosefini, pada tes assessment juga dilakukan simulasi apabila mereka terpilih nanti.

Dalam simulasi ini calon pengurus akan dinilai apa yang akan dilakukan, kenapa itu dilakukan, bekerjasama dengan siapa, kapan dilakukan, dimana, dan mengapa program itu penting.

“Ini untuk menyadarkan posisi dari masing-masing calon, baik itu sebagai ketua, wakil ketua, maupun sekretaris, dengan kelengkapan khusus yang harus dilakukan,” kata Yosefini.

Advertisements

Ia menjelaskan, dari 12 kompetensi yang akan dinilai atau dievaluasi dalam tes assessment, 10 kompetensi itu wajib dan 2 kompetensi khusus pada masing-masing jabatan.

10 kompetensi wajib yang dimaksudkan adalah, kompetensi integritas dan etika organisasi, kepemimpinan tim, komunikasi dan manajemen konflik, manajemen strategis pemahaman politik, manajemen strategis, akuntabilitas dan pelaporan kinerja, tata kelola dan keuangan, orientasi pelayanan, manajemen SDM, pengembangan program, serta keberagaman, kesetaraan, iklusi, dan keberlanjutan.

“10 kompetensi itu akan diperiksa atau dinilai untuk 4 posisi yakni ketua, wakil ketua I, wakil ketua II, dan sekretaris,” ujarnya.

Sementara untuk 2 kompetensi khusus pada masing-masing jabatan, yakni untuk ketua adalah kepemimpinan dan tata kelola organisasi.

Sedangkan untuk Wakil Ketua Bidang Pemantauan Program, yakni kompetensi pemantauan dan evaluasi serta penilaian dampak.

Sementara untuk Wakil Ketua Perencanaan Program kompetensi yang dinilai adalah pemberdayaan dan analisis data.

Advertisements

Sedangkan untuk Wakil Ketua Pendukung atau Sekretaris, kompetensi yang dinilai adalah manajemen administrasi, manajemen SDM dan pengembangan.

“2 kompetensi khusus ini ditambahkan untuk melihat secara langsung bagaimana setiap posisi ini bisa melakukan pemberdayaan. Dimana pemberdayaan itu harus menciptakan bagaimana program yang diberikan itu bisa berkelanjutan dan masyarakat terbedayakan (mandiri dan berdampak positif bagi lainnya),” tuturnya.

Jadi presentasi program dari masing-masing calon ini bagaimana menterjemahkan visi-misi YPMAK dalam bentuk program. Serta bagaimana menyakinkan bahwa program itu dijalankan bukan hanya wacana.

Sementara untuk penilaian dari presentasi, Yosefini menjelaskan, pihaknya akan melihat tiga hal. Pertama, pada saat presentasi ide apa yang diusung.

Pihaknya akan melihat 5W (what, when, where, who, dan why) dan 1 H (how). Dengan melihat hal tersebut, maka akan jelas tujuan itu tercapai. Serta dengan anggaran yang begitu besar dampaknya apakah sebanding atau tidak dampaknya.

“Dan kalau bicara apakah tepat sasaran, maka pertanyaannya adalah kenapa, kenapa, kenapa, dan kenapa. Ini diperlukan agar mendapatkan akar yang didapat dan sasarannya,” jelasnya.

Kedua adalah, bagaimana cara melibatkan pihak lain. Karena percuma memiliki ide yang bagus, tetapi tidak mengetahui siapa yang dilibatkan, bagaimana menurunkan program, memberikan arahan, dan memastikan program itu berjalan.

Advertisements

“Setelah dijalankan, apa yang dirasakan. Sehingga mengetahui apakah program itu tercapai atau tidak. Dan apakah ada masukan untuk menjadi lebih baik,” ujarnya.

Ketiga, belajar mendengar apa yang menjadi ide orang lain untuk mengetahui bahwa semua itu diperlukan.

“Dengan adanya hal-hal yang baru, maka diharapkan calon ini bisa terbuka wawasannya. Sehingga wacana bisa berkembang dengan baik,” ungkapnya.

penulis : Mujiono
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan