Dinkes Mimika Diminta Proaktif Soal Kelangkaan Obat Malaria

Yohanis F. Helyanan
Yohanis F. Helyanan

TIMIKA | Wakil Ketua II DPRD Mimika, Papua Yohanis F. Helyanan meminta Dinas Kesehatan setempat proaktif menangani kelangkaan obat malaria di Kabupaten Mimika, Papua.

Menurut Yohanis kelangkaan obat malaria sudah menjadi tugas dinas kesehatan untuk menanganinya.

Artinya, dinas kesehatan sudah sejak jauh hari dapat menyetok banyak obat malaria dengan jumlah yang banyak, lantaran dinas sendiri tentunya sudah mengetahui kondisi daerah yang tingkat malaria-nya cukup tinggi ini.

“Jadi, pemerintah dan kita dewan menegaskan juga kepada dinas kesehatan supaya harus mempersiapkan mulai dari sekarang. Artinya paling tidak stok obat malaria, apalagi kita juga daerah pendemi malaria,” kata Yohanis F. Helyanan di Timika, Senin (3/8).

Apalagi, kata dia, saat ini masyarakat sudah menganggap bahwa obat malaria pun dapat menyembuhkan covid-19, sehingga dimungkinkan saja ada pihak atau masyarakat yang membuat stok menyebabkan kelangkaan terhadap obat malaria.

“Tugas pemerintah pusat juga. Artinya kita sudah tahu bahwa Papua ini daerah malaria. Jadi pemerintah pusat juga punya tugas bagaimana supaya menyuplai obat malaria, khususnya daerah Papua,” katanya.

Tidak dipungkiri kalau selama ini pemerintah daerah banyak mendapat bantuan dari PT Freeport Indonesia berkaitan penanganan penyakit malaria.

Namun, sudah menjadi tugas utama dinas kesehatan untuk mengantisipasi kelangkaan obat yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat pada umumnya.

“Kita tahu bahwa selama ini kita berharap Freeport juga, tetapi khususnya kita dari pemerintah daerah itu harus dinas kesehatan lebih proaktif dalam hal ini. Soal farmasi itu harus ada stok, jangan sampai kosong,” ujarnya.

Selain itu, klinik maupun apotek juga bisa mengusahakan untuk bagaimana dapat mendatangkan obat malaria dari mana saja, dalam hal ini mencari peluang guna membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan obat malaria.

“Karena obat malaria ini sudah kebutuhan umum hari-hari. Orang-orang semua itu tanpa ke rumah sakit sudah tahu gejala malaria. Kena demam saja sudah tau bahwa malaria,” pungkasnya.

 

Reporter: Saldi
Editor: Batt

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *