DLH Mimika Anggarkan Rp1,2 Miliar Bangun DPU, Bersama Plt Bupati akan Studi Banding ke Banyumas

Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mimika, Jefri Deda saat ditemui wartawan di Kantor Bappeda Mimika, Rabu (12/4/2023). (Foto: Fachruddin Aji/Seputarpapua)
Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mimika, Jefri Deda saat ditemui wartawan di Kantor Bappeda Mimika, Rabu (12/4/2023). (Foto: Fachruddin Aji/Seputarpapua)

TIMIKA | Plh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika Jefri Deda menyebutkan tahun ini pihaknya akan membangun Gedung Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Iwaka.

Jefri melanjutkan DLH Mimika tahun 2023 ini menganggarkan Rp 1,2 miliar untuk pembangunan gedung saja.

“(PDU) itu programnya pak Plt Bupati Mimika, jadi tahun ini gedung, tahun depan kita isi peralatannya. Semua peralatan pengadaan dari DLH ,” ungkapnya saat ditemui wartawan di Kantro Badam Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mimika, Rabu (12/4/2023).

Jefri melanjutkan dalam waktu dekat ia dan Plt Bupati Mimika akan berkunjung ke Banyumas untuk melihat pengelolaan sampah di sana. Jika ada yang cocok maka akan coba diterapkan di Mimika.

“Di PDU ini nanti 30 persen sampah plastik akan kita olah di situ, kita potong lalu kirim (keluar daerah) kemudian sisanya kita akan buat batu tela dan paving blok,” katanya.

Namun kata Jefri, Pemkab harus terlebih dahulu mengeluarkan peraturan bupati yang mewajibkan Dinas Penataan Ruang dan Pekerjaan Umum (PUPR) membeli hasil produksi PDU sampah.

“Jadi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bekerjasama tidak rugi, orang ciptakan apa semua, kalau tidak ada pasarnya kan mati juga,” ucapnya.

Jefri menambahkan selama ini pengelolaan sampah di Mimika hanya ditumpuk namun tahun depan akan dibangun PDU dan bantuan dari Sucufindo berupa pembangunan tempat pembakaran sampah (insenerator).

“Jadi 60 persen tahun depan sampah kita akan diolah, kemudian ada pemulung juga di TPA yang memisahkan sampah untuk dijual kembali jadi hanya sekitar 10 persen saja mungkin yang akan kita buang di TPA,” katanya.

Total lahan TPA yang digunakan saat ini seluar 5 hektare dari 10 hektare lahan yang tersedia.

“Kalau cara kita masih sistem seperti begini 3-5 tahun ke depan (lahan) sudah habis, karena tidak ada pengolahan, tinggal buang dorong, buang dorong saja,” tutupnya.

penulis : Fachruddin Aji

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan