TIMIKA | Beberapa masyarakat Kabupaten Mimika yang melalui Jalan Yos Sudarso menyampaikan keluhannya akibat kualitas pengaspalan jalan yang menurut mereka dibawah rata-rata.
Willem (59), yang tinggal di sepanjang jalan itu menyebut jika kualitas pengaspalan jalan Yos Sudarso yang dilakukan tahun 2022 lalu sangat tidak bagus.
“Saya melihat yang baru ini perubahannya ada, tapi kualitas pekerjaannya kurang. Di depan ini mereka taruh aspal, tapi aspal yang sekarang beda dengan yang dulu, mereka bikin jadi tidak rata,” ungkapnya saat ditemui seputarpapua.com di jalan Yos Sudarso, Selasa (21/2/2023).
Selain soal aspal Willem juga menyampaikan keluhan soal trotoar yang menurutnya saat itu lambat dikerjakan, hasil pekerjaanya pun tidak berkualitas.
“Mulai dari trotoar ini, kerjannya macet-macet (lamban), kemudian kalau hujan dia tergenang karena tidak diukur bagus, akhirnya air tidak turun keluar ke pembuangan,” ungkapnya.
Senada dengan Willem, seorang tukang ojek Samsudin (76) mengatakan kualitas pengaspalan jalan Yos Sudarso sangatlah buruk.
“Saya kalau lewat itu bergelombang, bahkan pernah penumpang itu sampai kaget,” katanya.
Samsudin yang sering mangkal di depan RSUD Mimika tersebut mengaku pengerjaan yang dilakukan hanya dengan menyiram cairan aspal ke jalan yang lama.
“Saya kira akan dilanjutkan (pengaspalan) karena hanya disiram dengan mobil begitu saja, tapi sampai sekarang ternyata tidak ada lanjutan lagi,” terangnya.
Sebagai warga yang sering melewati jalan Yos Sudarso, Samsudin berharap agar pengaspalan dilakukan lebih baik lagi.
Dari pantauan yang dilakukan seputarpapua.com pengaspalan yang dimulai setelah SPBU Nawaripi, dari lokasi tersebut menuju RSUD Mimika, terlihat aspal yang sudah terkelupas. Selain itu permukaan aspal juga bergelombang sehingga membuat kendaraan terutama roda dua dengan mudah kehilangan keseimbangan, apabila melaju dengan kecepatan tinggi.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika Karel Gwijangge juga mempertanyakan kualitas pengaspalan jalan Yos Sudarso tersebut.
“Keluhan masyarakat hampir (selalu) terjadi kecelakaan, karena pengaspalan (jalan Yos Sudarso) dari SPBU Nawaripi sampai ke Kadun Jaya ini, tidak tahu diaspal atau tidak,” kata Karel yang ditemui wartawan di Kantor DPRD Mimika, pada Senin 20 Februari 2023.
Karel melanjutkan jika pengaspalan jalan tersebut bersumber dari dana APBD maka harus dilakukan pemeriksaan oleh Kepolisian atau Kejaksaan.
“Kalau dari APBN atau provinsi, kita kan Provinsi Papua Tengah, nah kalau ini proyek Provinsi Papua, menurut saya konsultan dan kontraktor diperiksa, karena itu sudah merusak bukan memperbaiki,” tegasnya.
Menurut Karel jalan Yos Sudarso dahulu sebelum dilakukan pengaspalan lebih halus dan tidak bergelombang.
“(Jalan) rawan kecelakaan sekali, bukan bergelombang lagi, itu sudah tidak benar kerjanya,” tuturnya.
Karel mempertanyakan siapa konsultan yang mengerjakan pengaspalan tersebut dan apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosesdur.
“Ini jalan poros, jalan utama (jadi) padat, jadi saya pikir ini perlu diperiksa karena itu sudah beberapa kali ada keluhan bahkan disampaikan ke media, tapi tidak di respon,” ucapnya.
Karel berharap pihak berwajib seperti Kejaksaan dan Kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap mereka yang melakukan pengerjaan jalan Yos Sudarso tersebut.
“Kejaksaan ada rasa kah tidak waktu (melintas) ke bawah sana (arah poumako), kalau hanya sebatas kelebihan aspal terus dibuang tidak masalah, tapi kalau proyek, ini sudah tidak benar,” ujarnya.
“Kontraktor ini sebenarnya merasa tidak kerja seperti ini? Kami warga Mimika kecewa, kok proyek provinsi ini kualitasnya seperti ini,” imbuhnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis