TIMIKA | Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri menegaskan pihaknya bersama TNI akan melakukan pemetaan dan penegakan hukum bagi para pelaku yang masih melakukan aksi penembakan hingga menimbulkan gangguan keamanan di masyarakat Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Kapolda mengatakan bahwa dirinya prihatin atas kejadian-kejadian berupa gangguan keamanan yang masih terus terjadi Papua, bahkan setelah pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) yang menurutnya tinggal menghitung hari sudah berakhir, yangmana sejauh ini Kapolda mengeklaim bahwa Pemilu 2024 di Papua telah berjalan dengan baik.
“Saya berharap kejadian di Intan Jaya tidak meluas kemana-mana. Tentunya kami aparat keamanan baik Polres, Kodim, dibantu Satgas Damai Cartenz akan memetakan dengan baik dan melakukan bagaimana tindakan penegakan hukum kepada pelaku yang masih saja mengganggu penembakan ke aparat,” kata Kapolda yang ditemui wartawan di Kompleks RS Bhayangkara Mimika, Sabtu (2/3/2024).
Gangguan berupa penembakan kepada aparat keamanan berdampak kepada masyarakat sipil. Karena itu, Kapolda menekankan kepada seluruh pihak atau oknum yang tidak bertanggungjawab agar tidak membuat isu seolah-olah Papua tidak aman.
“Sudah kejadian, kadang dipelintir lagi. Selalu dipelintir terus sama saudara-saudara saya yang bilang pasukan kemerdekaan kah, TPNPB kah. Saya pun berkali-kali tegaskan, berhenti pembodohan kepada masyarakat kita (orang asli Papua), jangan pakai isu penembakan atau apapun seolah-olah Papua tidak aman,” tegas Kapolda.
“Jadi kamu (oknum) buat isu soal Papua buat kepentingan diri sendiri, bukan kepentingan kita di Papua, bukan kepentingan saudara-saudara saya yang ada tinggal di pelosok Papua,” sambungnya.
Diberitakan media ini sebelumnya, aksi kontak tembak terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Jumat, 1 Maret 2024. Kejadian itu berjarak sekitar 130 meter dari Kantor Bupati Intan Jaya dan berjarak 350 meter dari Kantor KPU Intan Jaya yang mengakibatkan dua orang mengalami luka tembak.
Seorang korban merupakan anggota TNI, yakni Prada ADP terkena tembak pada bagian perut sebelah kanan. Sementara seorang warga sipil bernama Nelon Sani, mengalami luka tembak pada bagian perut sebelah kiri dan tangan kiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun seputarpapua.com, korban masyarakat sipil dilaporkan telah meninggal dunia usai dievakuasi dari Intan Jaya ke RSUD Mimika. Pada hari ini juga, Sabtu, korban telah diberangkatkan lagi ke kampung halamannya di Intan Jaya untuk dimakamkan.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis