TIMIKA, Seputarpapua.com | Lekagak Telenggen, tokoh besar atau panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM), mengeluarkan pernyataan mengejutkannya terkait kasus pembunuhan Pilot asal Selandia Baru, Glen Malcon Conning di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada Senin , 5 Agustus 2024.
Penyataan Lekagak Telenggen disampaikannya melalui rekaman suara yang dilanjutkan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom kepada media, Rabu (14/8/2024).
Dalam pernyataannya, Lekagak meminta TNI-Polri tidak asal-asalan dalam menyampaikan siapa pelaku pembunuhan pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service itu.
Ia mengatakan, pada saat peristiwa terjadi, helikopter mengangkut penumpang tenaga kesehatan (nakes) dari kota Timika menuju Distrik Alama. Maka secara otomatis pula, menurutnya, para penumpang atau para Nakes mengetahui betul siapa pelaku sebenarnya yang menembak hingga membunuh pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.
“TNI-Polri juga harus selidiki baik-baik dan harus cek, jangan bahasa (tunjuk,red) itu, itu, itu, itu yang omong semua. Jadi tuan-tuan harus mau cek penumpang dari Timika ke Alama, itu kamu tanya bukti (kepada) mereka pas, mereka bisa kasih tahu,ā ujar Lekagak Telenggen.
Sebab, pasca kejadian itu, Lekagak mengaku tidak ada laporan dari bawahannya maupun pasukan TPNPB lainnya terkait aksi pembunuhan pilot.
Karena itu, ia mengaku bingung siapa sebenarnya pelaku pembunuhan pilot Selandia Baru.
“Mereka (penumpang) lihat. Kalau malam begini ya bisa mereka juga bingung, tapi kalau pagi, siang, inikan mereka ada mata, kan sudah lihat. TNI dorang yang bikin kah, atau TPN yang bikin kah, itu bisa buktikan penumpang itu,” katanya.
āJadi saya juga masih bingung, ini yang saya sampaikan sedikit hal ini,ā sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak Kepolisian berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi menyatakan bahwa dugaan pelaku penembakan hingga pembunuhan pilot Selandia Baru didalangi Perintah Kola Lokbere (20) alias Malas Gwijangge dan empat orang rekannya masing-masing Jeri Wandikbo (50), Irisim Gwijangge (20), Jaka Gwijangge (15), dan Analuk Amisim (36).
Sehubungan dengan kelima orang tersebut, Kepolisian telah menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) dan tidak mengizinkannya.
Perinta Kola Lokbere disebut merupakan rekan Egianus Kogoya yang juga terlibat serangkaian kejahatan berat, seperti membunuh puluhan karyawan PT Istaka Karya dan membakar pesawat Susi Air serta menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru, Phillip Mark Mehrtens.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis