Wawancara Khusus: Bagian 2 (habis)
TIMIKA | Meski virus corona jenis baru atau Covid-19 telah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia, namun tak dipungkiri masih ada segelintir orang meragukan bahaya penyakit ini.
Penyangkalan sekelompok orang dapat dilihat dalam banyak hal, misalnya menolak mematuhi protokol kesehatan Covid-19 seperti enggan pakai masker, mengabaikan physical distancing, dan sebagainya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Mimika, dr. Leonard Pardede mengatakan, memilih untuk percaya atau tidak percaya Covid-19 adalah hak masing-masing orang.
Akan tetapi, dr. Leo mempertanyakan alasan seseorang sehingga akhirnya memilih tidak percaya.
“Bila karena kurang informasi, baiknya mencari sumber informasi terpercaya. Web terpercaya, bisa WHO, bisa Kemenkes atau nomor WA Covid-19 nasional di 0811 3339 9000,” katanya kepada Seputarpapua, Senin (19/10).
dr. Leo memberi sedikit tantangan. Ia mempersilahkan mengutus perwakilan dari masyarakat yang tidak percaya untuk duduk di sebelah dokter saat mereka memeriksa dan menemukan pasien-pasien suspek.
“Lalu ikut mendengarkan bunyi suara paru-paru yang tidak normal, melihat sendiri kadar saturasi oksigen darah yang turun sampai 90%, sementara pasien tidak mengeluhkan sesak (happy hypoxia), padahal orang normal kadar saturasi oksigen darah biasanya 97-99%,” katanya.
Bila masih belum cukup, dr. Leo mengajak untuk ikut dalam ambulance ketika merujuk pasien-pasien dalam kondisi sesak, dan melihat apakah pasien sedang ber-acting atau benar-benar sesak napas.
- Tag :
- dr. Leonard Pardede,
- Mimika,
- Papua,
- Pasien Covid-19
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis