TIMIKA, Seputarpapua.com | Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP N 11 Mimika, Papua Tengah diwarnai dengan deklarasi anti perundungan atau bullying serta penggalian talenta peserta didik.
Kepala Sekolah SMP N 11 Damaris Limbong menyampaikan, deklarasi penolakan bullying dilakukan karena perna terjadi kasus serupa di sekolah tersebut.
“Karena pernah terjadi di sekolah kami temannya ulang tahun bisanya dikasih hadiah kue, tapi ini dikasih hadiah pukulan sampai anaknya pingsan,” ungkap Damaris saat diwawancarai usai kegiatan MPLS di SMP N 11 Mimika, Kamis (11/7/2024).
Karena itu, Damaris beserta guru berkomitmen melaksanakan MPLS dengan penandatangan penolakan bullying, agar perundungan tidak terjadi lagi.
“Kalau ada kejadian lagi, ada konsekuen silahkan angkat kaki dari sekolah kami,” tegasnya.
Saat ini, Damaris menuturkan, telah membiasakan anak-anakmengasihi teman, mencintai, menghargai dan menghormati teman.
“Kalau kita sudah perbiasakan dari dini, saya pikir untuk selanjutnya akan terbawa terus, itulah tujuannya dari deklarasi penolakan bullying, karena memang sekarang lagi trend. Semoga kedepannya jangan terjadi lagi,” ucapnya.
Selain deklarasi penolakan bullying, Damaris mengatakan, ada juga penggalian talenta peserta didik dalam kegiatan MPLS.
“Luar biasa banyak yang kita temukan dalam kegiatan tersebut, ada anak yang memiliki bakat pidato dengan menggunakan Bahasa Inggris, ada juga yang pintar melukis, karya tulis dan menyanyi,” katanya
Ia berharap, kedepannya anak-ank didik selalu setia dan taat pada aturan di sekolah SMP N 11 dan terus berkarya dengan cara belajar dalam kondisi apapun, dimanapun dan kapanpun, karena belajar itu sepanjang hayat.
“Semoga anak-anka kami selalu tertib, taat terhadap aturan dan pertama takwa terhadap Tuhan yang maha esa,” pungkasnya.
- Tag :
- Damaris Limbong,
- MPLS,
- SMPN 11 Mimika,
- Tolak Bullying
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis