TIMIKA | Pesawat Boeing 737-200 milik TNI AU mengalami insiden tergelincir di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Senin malam (17/4/2023).
Pesawat yang belum diketahui isi atau apa yang dimuat itu, tergelincir hingga diujung aspal runway Bandara Mozes Kilangin sekitar pukul 19.00 WIT.
Pantauan awak media ini di lokasi kejadian, hingga pukul 21.00 WIT posisi pesawat belum bergerak dari lokasi terakhir pesawat berhenti. Terlihat moncong atau bagian depan pesawat menyentuh hingga ban pesawat patah.
Aktivitas disekitar pesawat terdapat puluhan petugas TNI dengan berbagai kendaraan milik TNI maupun otoritas bandara yang merespon insiden ini.
Warga Timika pun dari luar pagar bandara masih menyaksikan sambil mengambil dokumentasi insiden tergelincirnya pesawat jenis Boeing yang diketahui baru pertama kali terjadi di Bandara Mozes Kilangin Timika.
Hingga kini juga belum ada pihak otoritas baik bandara maupun TNI yang menyampaikan keterangan secara resmi terkait insiden ini.
Informasi yang diperoleh media ini dari pengelola tower yang bertugas mengatur arus lalu lintas pesawat, menyebut, pesawat dengan jenis Boeing milik TNI AU ini, awalnya bertolak dari Jakarta kemudian sempat singgah Ambon sebelum akhirnya ke Timika.
Kedatangan pesawat ini bertepatan setelah sore tadi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono didampingi Kepala Staf Angkatan Darat dan Panglima Kostrad tiba di Timika, merespon adanya peristiwa baku tembak antara prajurit TNI dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu, 14 April 2023.
Peristiwa itu menewaskan seorang prajurit TNI dari Yonif Rider 321/GT, Pratu Miftahul Arifin.
Pratu Miftahul Arifin adalah prajurit TNI dari Yonif Rider 321/GT yang gugur setelah ditembak KKB saat melaksanakan tugas operasi pencarian pilot Susi Air.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan, dalam kontak senjata itu belum diketahui berapa personel TNI yang gugur dan terluka.
“Saat ini sedang dilaksanakan pemantauan dan proses evakuasi, meski dalam kondisi cuaca yang tidak menentu, terkadang hujan dan berkabut,” kata Kolonel Taryaman dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/4/2023).
Sebelumnya juga informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, dalam peristiwa itu terdapat banyak korban dari pihak TNI.
Dari total 36 prajurit TNI, terdiri dari 20 personel Yonif Rider 321/GT dan 16 personel Kopassus. Sembilan prajurit diduga ditangkap KKB, enam prajurit meninggal dunia, serta 21 prajurit lainnya belum ditemukan, diduga terpencar saat kontak tembak berlangsung.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis