TIMIKA | Tim Gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Bappeda, TNI dan Polri di Kabupaten Mimika, Papua kini mulai tegas menertibkan aktifitas Galian C yang tidak memiliki ijin resmi, Senin (14/3/2022).
Dalam proses penertiban tersebut satu truck ditahan saat hendak melakukan aktifitas pengangkutan material di area lorong samping Kantor Bappeda, Truck tersebut kini diparkir di halaman Pendopo SP3.
Kepala Dinas Satpol PP, Paulus Dumais menjelaskan pihaknya sudah sering melakukan sosialisasi dan hari ini yang menjadi sasaran adalah pengguna truck dan alat berat yang beroperasi di lokasi galian C yang tidak berijin.
“Mereka tau sadar betul bahwa pengambilam di lokasi itu tidak resmi, ilegal tapi mereka mencoba-coba saja untuk mendapat keuntungan. Jadi tetap kita lebih cenderung ke penggunaan truck dan alat berat akan kita sita,” kata Paulus ketika di wawancarai di Gedung Eme Neme Yauware.
Dijelaskan tim gabungan fokus ke pemilik truck dan alat berat karena yang memberi dukungan aktifitas galian C berjalan adalah lahan, Truck dan alat berat.
“Kalau satu bagian di putus, truck, alat berat dihentikan, tidak mungkin ada aktifitas. Karena kalau kita mau bicara soal pemilik lahan dia mempunyai pemahaman karena masyarakat anggap bahwa itu dia punya lahan sendiri, dan nanti ada benturan, jadi kita hanya fokus ke pengguna truck dengan orang yang memijamkan alat berat,” katanya.
Paulus juga mengatakan mereka akan membuat dua surat dengan aturannya untuk diberikan ke sopir di pangkalan truck juga untuk perusahaan pemilik alat berat agar bisa mengikuti instruksi.
“Mereka hidup, kita juga hidup tapi kalau kita sudah baku ganggu dengan keadaan begini kurang bagus,” katanya.
Paulus mengatakan, hari ini pihaknya fokus menertibkan dua lokasi yakni di galian C Selamat Datang dan di Belakang Kantor Bappeda.
“Karena dua lokasi yang aksesnya masih berjalan. Sebagian besar lokasi lainnya dengan sendirinya mereka sudah tutup, mereka tidak mau ke Iwaka yang sudah resmi karena mungkin mau cari gampang, untung lebih, waktu, dan harganya murah karena materialnya dekat,” katanya.
Paulus juga mengakui selama ini diduga ada oknum anggota di dalam tim gabungan yang memberikan informasi atau bertindak sebagai informan kepada para pihak di lokasi galian C sehingga setiap tim turun, biasanya tidak menemukan aktifitas.
“Jadi namanya hal seperti ini, tidak mungkin kita mengukur setiap orang punya loyalitas, kredibilitas, kepatuhan terhadap pimpinan, terhadap aturan pasti ada yang membocorkan itu, karena beberapa waktu dengan tim dua kali kita mau turun cek macam sudah berhenti, alat berat juga berhenti,” katanya.
Menurutnya, tidak mungkin aktifitas berhenti tiba-tiba saat tim turun ke lapangan kalau informasi tidak sampai ke orang-orang yang beraktifitas di Galian C.
“Informasi ini yang perlu kita cek detail kira-kira siapa yang memberi informasi itu. Apakah mungkin mereka bisa ikut dalam mafia itu atau dapat upeti atau semacam jata preman. Sehingga saya tidak bisa tentukan itu dari mana tapi informasi itu ada sampai di mereka (orang di lokasi galian C),” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis