TIMIKA | Dua tenaga kesehatan anggota Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua dilaporkan menjadi sasaran serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Jumat (22/5).
Keduanya merupakan putra asli Papua asal suku Moni, Eunico Somau dan Almalek Bagau. Mereka dihadang KKB ketika dalam perjalanan untuk mengambil obat-obatan di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
Alat kesehatan dan obat-obatan itu rencananya akan dibawa ke Distrik Wandei tempatnya bertugas, salah satu wilayah terisolir di kabupaten Intan Jaya yang belum dijangkau jaringan komunikasi.
Eunico Somau meninggal dunia dalam insiden tersebut. Sementara Almalek Bagau dalam kondisi kritis dengan luka tembak di kaki, dan luka bacok hampir di sekujur tubuhnya.
Jenazah Eunico telah dievakuasi untuk dimakamkan di Sugapa, Jumat (23/5). Pada hari yang sama, Almalek dirujuk ke RSUD Nabire untuk mendapat pertolongan medis.
Kedua lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) itu, memegang SK Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Intan Jaya Bidang Kesehatan, untuk tingkat kecamata dan bertugas di Distrik Wandai.
Juru Bicara 1 Satgas Covid-19 Provinsi Papua dr. Aaron Rumainum, M.Kes mengenang Almarhum Niko, sapaannya, adalah seorang putra asli Papua yang baik.
“Niko Somau orang baik. Pernah bantu saya waktu tidak ada tenaga kesehatan di Puskesmas Sugapa, Paniai, sekitar tahun 2003. Waktu itu Niko masih SPK,” katanya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis