TIMIKA | Officer Communities Health Department PT Freeport Indonesia Benediktus Angkus mengatakan, anak-anak yang masih usia sekolah apabila sering terkena penyakit malaria, akan mempengaruhi tingkat kecerdasannya.
“Pengaruh besar menurunkan daya pikir atau tingkat kecerdasan pada anak,” kata Benediktus di SMK Amamapare, Jumat (23/4/2021).
Ia menjelaskan, jika seseorang terkena malaria, maka akan mengalami anemia (kekurangan darah) atau penurunan kadar hemoglobin darah disebabkan penghancuran sel darah merah yang berlebihan oleh parasit malaria. Anemia timbul akibat gangguan pembentukan sel darah merah di sumsum tulang dan umur sel darah merah yang lebih pendek.
“Dengan demikian, malaria membahayakan karena menyebabkan anemia karena, sel-sel darah merah banyak yang hancur dirusak oleh plasmodium. Penyakit ini juga bisa menyebabkan malaria berat sehingga mengakibatkan koma, kegagalan multi organ serta kematian,” terangnya.
Menyangkut penurunan daya pikir, dijelaskan, pada proses metabolisme manusia, sel-sel darah memiliki fungsi yang sangat penting, yakni menyalurkan sari atau nutrisi makanan ke seluruh tubuh, termasuk otak.
Untuk itu, jika sesorang terlebih seorang anak terkena malaria yang menyebabkan anemia, maka secara otomatis nutrisi ke otak juga berkurang dan mempengaruhi daya pikir.
“Anak yang sering terkena malaria dan tidak, itu akan berbeda dari nilai raportnya,” ujarnya.
Inilah yang harus dipahami oleh seluruh orang tua dan guru agar lebih memperhatikan kondisi lingkungannya. “Bagaiamana caranya agar anak-anak tidak terkena malaria,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis