Cara Pedagang Asmat Pasok Bahan Pokok Saat Pembatasan Sosial

Salah satu lapak yang menjual Sembako di Asmat. (Foto: Faqi/SP)
Salah satu lapak yang menjual Sembako di Asmat. (Foto: Faqi/SP)

ASMAT | Harga bahan pokok Kabupaten Asmat, Provinsi Papua naik dikarenakan pasokan barang ke daerah tersebut berkurang.

Sejak pandemi Covid-19 dan Asmat dinyatakan Zona Merah, pemerintah setempat memutuskan melakukan pembatasan sosial mulai dari aktivitas warga hingga masuknya kapal laut dan pesawat.

Karena pasokan berkurang, maka sejumlah harga barang di kota berjuluk seribu papan itu mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.

Contohnya seperti Cabai, Sebelum Corona, para pedagang menjualnya per kilo seharga Rp 60.000-70.000

Dalam beberapa bulan terakhir dimassa pandemi, harga cabai per kilo Rp130.00 – Rp150.000, baik itu cabai besar, cabe kecil maupun cabai keriting

Bawang awalnya dijual per kilo Rp 20.000 ribu, saat ini Rp 70.000 per kilo.

Sedangkan telur,m per karton dari harga sebelumnya Rp 650.000 menjadi Rp750.000

“Harga ini bukan dibuat-buat. Hitung hitungan kami sesuai proses pasokan bahan sembako yang kami ambil dari luar Asmat,” kata Emi, salah satu pedagang di Kota Agats, Selasa (30/11).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *