Ia benar-benar berharap tidak ada upaya penyelewengan anggaran terutama terkait penanganan Covid-19. Dimana wabah ini telah mendatangkan kerugian bagi semua pihak dan menggerogoti anggaran negara melalui Biaya Tak Terduga (BTT).
“Saya perintahkan agar pengelolaan dananya semua dilaporkan kepada saya. Mudah-mudahan saya bisa mengemban amanah ini, doakan saya,” tutur Ridosan.
Sebelumnya, Anggota DPRD Mimika Den B Hagabal juga mempertanyakan urgensi sampai semua kegiatan Tim Gugus Tugas Covid-19 Mimika harus menggunakan hotel mewah dan menguras anggaran Covid-19 begitu besar.
“Kami tidak tahu berapa besar anggaran habis hanya untuk membiayai satu hotel itu saja. Itu perlu dijelaskan secara transparan kepada masyarakat secara rinci agar tidak menimbulkan kecurigaan,” kata dia.
Kendati demikian, sebagai anggota legislatif dalam menjalankan fungsi kontrolnya, Hagabal mengaku betul-betul melihat penggunaan hotel dengan biaya sampai miliaran itu benar-benar tidak wajar.
Belum lagi, kata dia, masih begitu banyak masyakat kecil menjerit yang ternyata tidak kebagian bantuan semasa pembatasan sosial diperluas dan diperketat (PSDD).
“Ketika kita harus mengalokasikan anggaran begitu besarnya namun kemudian pengelolaannya seperti itu, tidak jelas. Padahal anggaran itu mestinya untuk pembangunan juga,” katanya.
Sekali lagi, dirinya meminta agar pemerintah daerah harus secara transparan terkait pengelolaan dana Covid-19 ini. Sebab, masyarakat punya hak untuk mengetahui kemana saja uang rakyat itu dipergunakan.
Ia tidak menuding pemerintah daerah atau pun tim gugus tugas telah menyalahgunakan anggaran Covid-19. Akan tetapi berbagai asumsi tersebut kemudian menimbulkan kecurigaan.
“Jadi maksud saya, anggaran ini dipakai seperti apa. Jangan beralasan bahwa untuk Covid-19 sehingga kemudian justru ada untuk kepentingan pribadi. Jangan sampai seperti itu,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis