SERUI | Aktivitas masyarakat di Kota Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua sudah 100 persen mulai berjalan normal, termasuk bidang kepariwisataan.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Yapen, Nicolas Imbiri, Senin (23/11).
Kata dia, selama pandemi Covid-19 perekonomian masyarakat di tempat wisata sangat turun. Bahkan ada yang kehilangan pendapatan mereka.
Untuk itu, pemerintah kembali membuka tempat wisata yang ada di Kepulaun Yapen, namun tetap mematuhi protokol kesehatan, sejak September 2020.
“Oleh karena itu semua sudah bisa dibuka, tapi tetap patuhi peraturan kesehatan yang ditentukan, sesuai Perbup Nomor 21 Tahun 2020,” kata Nicolas.
Meski lokasi wisata sudah dibuka, namun Nicolas mengakui jumlah wisatawan yang datang dari luar Kepulauan Yapen masih minim.
Wisatawan saat ini masih sebatas dari Kota Serui.
Hal ini juga dikarenakan pemerintah setempat masih memperketat pintu masuk ke Kepulauan Yapen agar tetap aman dari penyebaran Covid-19.
“Kami masih juga menjaga agar Kepulauan Yapen tetap aman dari Covid-19,” ujarnya.
Salah satu pengelola tempat wisata Pantai Mainggap, Bonai mengungkapkan, meskipun terbilang tempat wisata baru dan lokasinya masih dalam kota, namun dalam dua bulan terkahir ini, wisatawan khususnya dari Kota Serui yang berkunjung sangat meningkat.
“Bersyukurlah sudah bisa dibuka lagi tempat wisatanya,” kata Bonai.
Setiap wisatawan kata Bonai, wajib mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, termasuk disetiap honai-honai diatur jarak duduk setiap pengunjung.
“Mereka juga sudah tahu kalau ke sini wajib pakai masker, meski masih ada yang bandel. Tapi kami akali juga untuk penempatan honai-honai dan tempat duduk kami atur jaraknya,” pungkas Bonai.
Sementara itu sesuai data yang terbitkan Satgas Covid-19 Provinsi Papua per tanggal 22 November 2020, tercatat secara kumulatif warga Kepulauan Yapen yang terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 180 orang. Saat ini 131 sudah dinyatakan sembuh, 5 orang dilaporkan meninggal dunia dan 44 lainnya masih dalam perawatan.
Reporter: Eis
Editor: Misba Latuapo
Tinggalkan Balasan