TIMIKA | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Suku Amungme dan Kamoro (YPMAK) sebagai pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) terus memberdayakan masyarakat asli Papua.
Masyarakat asli yang diberdayakan bukan hanya Suku Amungme dan Suku Kamoro, tetapi juga lima suku kekerabatan yakni Suku Mee, Suku Mony, Suku Dani, Suku Nduga dan Suku Damal.
Wakil Direktur Program, YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro menjelaskan sampai saat ini lima suku kekerabatan ini menjalani usaha yang berbeda-beda.
Mulai dari peternakan, perkebunan dan perdagangan. Selain itu ada yang sudah memiliki ruko sendiri dan juga mempunyai rumah kos untuk disewakan.
“Lebih cenderung banyak peternakan dan perdagangan itu yang penjual sayur, pinang, ada yang punya kios,“ kata Ihfa saat diwawancara di Hotel Horison Ultima Timika, Jumat (1/7/2022).
Ia berharap lima pokja ini dalam mengelola dana kemitraan bisa menggunakan atau menyalurkannya kepada masyarakat sesuai peruntukkannya baik dalam bentuk kredit usaha rakyat maupun subsidi.
“Sejak LPMAK berubah jadi yayasan kita baru 2021 kemarin ada anggaran Pokja 5 suku ini terbentuk,” ungkapnya.
Ihfa mengakui bahwa sejak masih menjadi lembaga dulu, memang masyarakat penerima manfaat dari dana kemitraan ini yang cukup maju dan memiliki usaha berkembang ialah lima suku kekerabatan yang ada di Mimika.
Ini karena mereka sudah memahami langkah-langkah dan juga manajemen yang diterapkan oleh biro program juga dilakukan pendampingan.
“Jadi tim Pokja ini meneruskan apa yang dilakukan sebelumnya,” katanya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis