YKKMP Nilai Tindakan 2 Tentara di Merauke Sakiti Masyarakat Papua

Direktur YKKMP, Theo Hesegem. Foto: Ist
Direktur YKKMP, Theo Hesegem. (Foto: Ist)

TIMIKA | Beredar video dua orang anggota TNI Angkatan Udara (AU) yang memperlihatkan aksi kekerasan terhadap seorang pemuda disabilitas (tuna wicara) yang diduga dipengaruhi minuman keras di Kabupaten Merauke, Papua Senin (26/7/2021).

Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP) pembela Ham Sedunia, Theo Hesegem menilai perbuatan tersebut adalah hal yang tidak terpuji.

“Saya ingin menyampaikan keprihatinan saya sebagai pembela Hak Asasi Manusia di Tanah Papua, atas peristiwa terhadap seorang pria yang diinjak-injak oleh anggota TNI di Kabupaten Merauke, pada tanggal 26 Juni 2021, jam 10:00 Waktu Papua,” katanya kepada Seputarpapua.com Selasa (27/7/2021).

Tindakan yang dimaksud kata Theo dilakukan oleh 2 anggota polisi militer.

“Kekerasan sangat menyakiti keluarga korban dan warga masyarakat Papua pada umumnya, karena dilihat dari kondisi korban sangat tidak normal, namun diperlakukan tidak manusiawi,” ujarnya.

Menurutnya, tindakan kekerasan yang dimaksud adalah tindakan yang sangat tidak manusiawi dan tindakan yang tidak terdidik dan tidak profesional, dengan amanat 8 Wajib Tentara Nasional Indoneia, yakni bersikap ramah tamah terhadap rakyat, bersikap sopan santun terhadap rakyat, nenjunjung tinggi kehormatan wanita.

Menjaga kehormatan diri dimuka umum, senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannya, tidak sekali-kali merugikan rakyat, tidak kali-Kali menakuti dan menyakiti hati rakyat, menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat
sekelilingnya.

“Berdasarkan dengan tindakan yang tidak terdidik dan tidak profesional, maka saya rekomendasikan beberapa hal sebagai berikut pertama, adalah Kedua anggota tersebut segera diproses sesuai hukum yang berlaku, di peradilan militer di Papua, dan jangan di luar Papua,” serunya.

Kedua anggota yang dimaksud telah melanggar, 8 Wajib TNI, untuk itu ia meminta segera diperhentikan dan dipecat tanpa hormat.

Advertisements

Theo Hesegem juga mengirimkan surat resmi kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia.

“Saya baru dapat telpon dari Jakarta bahwa surat saya diatensi dan sedang dalam proses penyelidikan,” ujarnya.

penulis : Kristin Rejang
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan