TIMIKA I Pemerintah Kabupaten Asmat, melalui kepemimpinan Bupati Elisa Kambu, S. Sos dan Wakil Bupati Thomas E. Safanpo, ST sangat menseriusi adanya rumah sakit yang benar-benar representative di daerahnya sesuai dengan misi ke tiganya yaitu, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Untuk itu, bupati menambah lagi luas lahan RSUD Asmat.
Sebelumnya, rumah sakit ini memiliki luas 200 x 500 meter. Namun, karena bupati merasa luas tersebut masih kurang sehingga dirinya menambah lagi 200 x 60 meter.
Hak ulayat atas tanah tersebut milik Harun Desnam, warga Kampung Syuru. Sehingga, pada Jumat 22 Desember 2017, dikediaman bupati, bupati membayar uang kompensasi kepada Harun Desnam sebesar Rp360 juta, dengan disaksikan Kepala Distrik Agats Nicolaus Tari dan Kepala Kampung Syuru Feliks Owom.
Dengan ditambahnya luas lahan tersebut, maka kini rumah sakit yang terletak di Jalan Zegwaard, Distrik Agats memiliki luas 12. 000 meter persegi.
Rumah sakit tipe C ini dibangun dengan konstruksi beton. Anggaran pembangunan diperkirakan mencapai Rp270 miliar sesuai dengan kondisi daerah. Namun, untuk tahun 2016-2018 pemerintah daerah sudah mengeluarkan biaya sebesar Rp65 miliar.
“Rumah sakit ini akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang ada, pertumbuhan kota, sehingga rumah sakit ini sengaja kita menyiapkan lahan untuk kebutuhan-kebutuhan mendatang,” kata Bupati Asmat Elisa Kambu.
Menurut bupati, tanah yang baru dibebaskan akan digunakan untuk membangun ruang poli, Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan bangsal, serta sejumlah fasilitas penunjang lainnya.
Dengan progress yang telah dicapai, bupati mengharapkan kepada Pemerintah Provinsi Papua dan pusat melalui Kementerian Kesehatan dapat memberikan dukungannya. Sebab menurut bupati, rumah sakit sudah merupakan kebutuhan yang mutlak untuk masyarakat Asmat.
RSUD sebelumnya yang dimiliki Kabupaten Asmat dijelaskan bupati, tidak pada kondisi yang memungkinkan. Baik dari sisi ruangan, kapasitas terbatas untuk pengembangan, serta terkait dengan banyaknya rujukan keluar Asmat.
Untuk itu, bupati berharap kedepannya apabila fasilitas rumah sakit sudah memadai, maka pelayanan kesehatan bisa lebih maksimal. Selain itu, pasien tidak perlu lagi dirujuk keluar Asmat.
“Rumah sakit baru ini merupakan program prioritas saya dan Pak Tom. Kalau Tuhan berkenan harus sudah beroperasi sebelum masa jabatan saya dan Pak Tom berakhir,” kata bupati. (Bernard/IPA/SP)
Tinggalkan Balasan