17 Satwa Endemik Papua Dilepasliarkan di Hutan Kuala Kencana PTFI

LEPAS | Burung Mambruk Selatan saat dilepasliarkan oleh petugas di Hutan Kuala Kencana. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)
LEPAS | Burung Mambruk Selatan saat dilepasliarkan oleh petugas di Hutan Kuala Kencana. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)

TIMIKA | Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melakukan pelepasliaran 17 satwa endemik asli Papua.

Kegiatan yang dipusatkan di Hutan Kuala Kencana, pada Kamis (8/7/2021) ini, juga melibatkan Pemkab Mimika, Cabang Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua dan PT Freeport Indonesia (PTFI).

Adapun 17 satwa endemik Papua yang dilepasliarkan, adalah Kakatua Koki (Cacatua Galerita) atau Kaka Tua Jambul Kuning sebanyak 3 ekor. Dimana satwa ini merupakan hasil translokasi dari BBKSDA Sumatera Utara tahun 2020.

Kemudian burung Mandar besar (Porphyrio Porphyrio) sejumlah 2 ekor dan biawak (Varanus indicus) sejumlah 1 ekor yang merupakan serahan dari masyarakat.

Selanjutnya burung nuri kelam (Pseudeus Fuscata) sejumlah 1 ekor, Nuri Kepala Hitam (Lorius Lory) sejumlah 4 ekor dan Mambruk Selatan (Goura Sclaterii) sejumlah 6 ekor yang merupakan hasil patroli dan penyerahan dari masyarakat di beberapa tempat di Kabupaten Mimika pada periode tahun 2020.

Kepala BBKSDA Papua Edward Sembiring mengatakan, pemilihan hutan Kuala Kencana sebagai lokasi pelepasliaran dengan mempertimbangkan habitat, serta kesesuaian ketersediaan pakan alami yang cukup dan aman dari ancaman dan gangguan.

“Sebelum dilepaskan, satwa-satwa ini dirawat dan dihabituasi di kandang Transit Satwa Mile 21 PT. Freeport Indonesia,” kata Edward.

Pelepasliaran satwa ini sendiri, kata Edward, bertujuan untuk menjaga kelestarian satwa liar di alam. Mengingat bahwa satwa yang dilepasliarkan ini merupakan satwa endemik Papua, kecuali Mandar
Besar (Porphyrio Porphyrio).

penulis : Mujiono
editor : Batt

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan