18 Tahun Menumpang, Freeport Bangun Gedung TK di Kampung Utikini Baru

Penyerahan Berita Acara peresmian gedung sekolah dari Manager Community Economic Development PTFI, Yahanes Bewahan kepada Tokoh Masyarakat, Devia Mom. (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)
Penyerahan Berita Acara peresmian gedung sekolah dari Manager Community Economic Development PTFI, Yahanes Bewahan kepada Tokoh Masyarakat, Devia Mom. (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)

TIMIKA | PT Freeport Indonesia (PTFI) membangunan gedung baru sekolah Taman Kanak-kanak (TK) untuk masyarakat di Kampung Utikini Baru atau SP 12, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Gedung baru TK ini diserahkan secara langsung dari pihak Freeport kepada Yayasan Mamunuok yang berlangsung di gedung sekolah baru itu, Jum’at (9/6/2023), dan diikuti lebih dari 80 siswa dan para guru.

Gedung ini dibangun dengan anggaran sebesar Rp1,3 miliar dan akan menjadi tempat belajar bagi anak-anak, khususnya anak-anak Papua yang berasal dari Suku Amungme, Dani, Damal dan Moni yang mayoritasnya adalah penduduk atau yang warga berdomisili di Kampung Utikini Baru.

Gedung memiliki tiga ruang kelas dengan kapasitas 25 siswa tiap ruangnya, juga dilengkapi tiga toilet dan ruang guru serta fasilitas penunjang kegiatan belajar lainnya, seperti area bermain yang akan dikembangkan kedepannya.

Freeport mengaku berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan pemerintah daerah dan mitra lainnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Mimika, termasuk dengan membangun infrastruktur pendidikan, memperluas akses pendidikan, dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Kami percaya bahwa investasi PTFI di sektor pendidikan anak-anak Papua adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi masa depan mereka dan Papua secara keseluruhan,” kata Senior Vice President Community Development PTFI, Nathan Kum.

Tokoh masyarakat setempat, Devia Mom mengatakan, sejak tahun 2010 siswa-siswi TK ditempat itu menempati bangunan sekolah sewaan, dengan masa sewa yang harus diperpanjang setiap tahunnya.

Perpanjangan masa sewa secara rutin ini tidak dapat memberi kepastian untuk terus berjalannya kegiatan belajar dan mengajar secara berkelanjutan.
 
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Freeport dalam memajukan pendidikan anak-anak Papua, khususnya anak-anak di kampung Utikini Baru,” kata Devia.

Siswa TK Mamunuok Utikini Baru menari Wisisi sebelum peresmian gedung sekolah yang dibangun PT Freeport Indonesia. (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)

Penyediaan gedung sekolah yang layak ini memberi kepastian bagi anak-anak Papua untuk dapat terus belajar dan meraih cita-cita, sekaligus memberi harapan bagi masyarakat setempat untuk terus mendidik anak-anak dan memajukan sektor pendidikan di Papua.

TK Mamunuok sendiri sudah 18 kali menamatkan siswa-siswi, dan pekan depan akan menamatkan ke 19 kalinya di gedung baru yang dibangun PT Freeport.
 
“Disini kita mau minum susu dan madu, kita mau belajar. Selama 18 tahun kita numpang di gereja, sekarang ini kita akan resmikan gedung milik TK Mamunuok,” ungkapnya.

Freeport berharap gedung sekolah yang telah dibangun dijaga dengan baik oleh masyarakat, agar berguna untuk masa depan anak-anak di Utikini Baru.

“Kepada ibu guru kami titipkan anak-anak, karena anak-anak adalah masa depan bangsa, gereja, dan juga perusahaan. Mana tahu besok-besok anak-anak kita ada yang kerja di Freeport,” kata Manager Community Economic Development PTFI, Yohanes Bewahan.

Dikatakan bahwa, bangunan sekolah yang dibangun ini adalah perjuangan panjang dari masyarakat dan para tokoh di Kampung Utikini Baru. Sehingga, sekolah ini diharapkan menjadi aset berharga yang digunakan untuk kepentingan bersama.

“Ini adalah wujud perhatian Freeport untuk keberlangsungan pendidikan di tanah ini. Sebagai masyarakat yang punya barang, kita punya tanggungjawab untuk merawat,” ungkapnya.

Penyediaan bangunan sekolah ini mempertegas komitmen PTFI untuk membangun masyarakat Mimika secara jangka panjang. Bahkan upaya lain PTFI dalam mengembangkan kualitas pendidikan masyarakat Mimika dapat dilihat pula dari kemitraan dengan Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) dalam membina putra-putri asli Papua di Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) di Mimika, Semarang dan beberapa kota studi lain diluar Papua, sekaligus memberi beasiswa kepada putra-putri Papua hingga tingkat perguruan tinggi.

penulis : Anya Fatma

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *