Bertahan Selama 4 Hari, Korban Banjir di Elikobel Merauke Akhirnya Dievakuasi

Proses evakuasi korban banjir di Elikobel, Merauke oleh Tim SAR Gabungan. (Foto: Dok Humas SAR Merauke)
Proses evakuasi korban banjir di Elikobel, Merauke oleh Tim SAR Gabungan. (Foto: Dok Humas SAR Merauke)

MERAUKE, Seputarpapua.com | Tim SAR gabungan terdiri dari petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Merauke bersama potensi SAR berhasil mengevakuasi seluruh warga yang terjebak banjir di Jalan Trans Papua Elikobel, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan pada Kamis, 9 Mei 2024.

Setelah bertahan kurang lebih selama 4 (empat) hari di tiga titik penampungan sejak hari Minggu, 5 Mei 2024, sejumlah warga akhirnya diangkut ke tempat aman oleh tim evakuasi.

Tim SAR gabungan terdiri dari personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, BPBD Provinsi Papua Selatan, BPBD Kabupaten Merauke, Lantamal XI, Polres Merauke, dan Satuan Pol Air Merauke bergerak menuju lokasi terdampak dan melaksanakan proses evakuasi warga sejak Rabu, 8 Mei 2024.

Dalam keterangannya pada Kamis malam, 9 Mei 2024, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Alman S. Imbiri melalui Humas SAR, Darmawan, menjelaskan bahwa Tim Rescue Basarnas Merauke sebanyak enam personel dikerahkan menuju lokasi bencana di Elikobel dengan peralatan evakuasi dan tiba sekitar pukul 17.20 WIT.

“Setelah berkoordinasi dengan anggota Koramil Elikobel, rencananya Rabu, kami langsung melakukan evakuasi. Namun karena kondisi sudah mulai gelap dan kurangnya penerangan, evakuasi belum bisa dilakukan hari itu,” kata Darmawan.

“Kamis pagi, pukul 08.00 WIT tim gabungan melakukan dropping logistik ke tempat terisolir menggunakan 2 (dua) perahu karet milik Basarnas Merauke dan Polair, sekaligus memastikan posisi lokasi korban yang terjebak banjir,” sambungnya.

Darmawan menyebutkan, hingga pukul 10.55 WIT, Kamis, kondisi air di lokasi bencana sedikit surut hingga batas leher orang dewasa. Tim rescue meminta penambahan personel untuk mempercepat proses evakuasi.

“Tambahan jumlah personel diantaranya dari Polres Merauke, Sat Polair, BPBD Provinsi Papua Selatan dan BPBD Kabupaten Merauke, Koramil Bupul, Polsek Bupul dan Satgas Bim,” bebernya.

Ia menambahkan, hingga pukul 12.00 WIT tim gabungan sudah berhasil mengevakuasi berjumlah 9 (sembilan) korban, antara lain 4 orang dewasa, 3 anak-anak dan 2 bayi yang masih berusia 11 bulan dan 4 bulan.

Para korban adalah Nuraini (30), Rodiah (50), Wilhemia (30), Fransiskus (45), Elis (10), Erni (7), Anita (3), Irnawati 4 bulan dan Alussia 11 bulan.

Hingga Kamis malam, lanjut Darmawan, para korban di lokasi banjir sudah berhasil dievakuasi seluruhnya. Ruas jalan utama menuju Distrik Bupul dan Distrik Muting sudah bisa dilalui kendaraan.

“Sebagian warga memilih kembali. Tim evakuasi gabungan rencana akan ditarik kembali ke Merauke untuk beberapa waktu kedepan,” pungkasnya.

Advertisements

Perlu diketahui, Pj Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo bersama Forkopimda serta sejumlah rombongan turun ke lokasi banjir di Distrik Elikobel dan memantau langsung proses evakuasi dengan menggunakan perahu karet.

Sebagaimana diberitakan media ini pada Rabu, 8 Mei 2024, ratusan warga, penumpang bus jalur Merauke-Boven Digoel, Papua Selatan, terjebak banjir setinggi leher orang dewasa di Jalan Trans Papua, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke sudah selama 3 hari sejak hari Minggu, 5 Mei 2024.

Genangan air setinggi leher orang dewasa lantaran meluapnya air Kali Maro ditambah banjir kiriman dari sungai di wilayah Papua Nugini akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Advertisements

Ratusan warga baik anak-anak maupun orang dewasa yang terjebak banjir setinggi leher ini, untuk sementara dievakuasi ke tiga titik, yakni di Pos Bim Satgas Pamtas RI- PNG Yonif 726/TML, Pos Koramil Elikobel dan di Pos Bupul Kabupaten Merauke.

Warga terdampak menunggu bala bantuan berupa perahu karet dari Basarnas Merauke maupun Pemerintah Provinsi Papua Selatan untuk segera dievakuasi.

Bati Tuud 1707-07/Koramil Elikobel, Serma Leo Chandra yang dihubungi awak media ini via telepon seluler menuturkan, warga berjumlah ratusan itu sudah terjebak selama 3 (tiga hari) di distrik, baik yang akan meneruskan perjalanan ke Merauke maupun ke Boven Digoel.

Advertisements

“Luapan sungai Kali Maro, itu air setinggi leher. Air kiriman dari atas juga, maksudnya dari PNG sana. Ratusan warga, masyarakat pejalan Merauke-Boven maupun Boven-Merauke,” tutur Leo Chandra yang dikonfirmasi pada Rabu, 8 Mei 2024.

Serma Leo Chandra menyebutkan, areal jalan Trans Papua yang digenangi air setinggi 1 meter mulai dari KM 105 hingga KM 189 dari arah Merauke menuju Boven Digoel, Papua Selatan.

“Warga ada tiga titik yang ditampung. Kalau yang dari arah Merauke di Pos Bim Satgas Pamtas. Kalau di sini Pos Koramil yakni mereka yang sudah di tengah-tengah. Kalau yang dari arah Boven di Bupul kampung sana,” bebernya.

penulis : Hendrik Resi
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan