TIMIKA | Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Mimika mengadakan pelantikan Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus PMI Kabupaten Mimika periode 2019-2024, di Hotel Horison Ultima Timika, Senin (8/7/2022).
Johannes Rettob selaku Wakil Bupati Mimika dipercayakan melanjutkan kepengurusan hingga 2024, sebagai ketua PAW PMI Cabang Mimika.
Dalam sambutannya Johannes mengatakan, dirinya ingin memegang 7 prinsip PMI, yakni kemanusian, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan.
“7 prinsip ini cocok dengan hati saya. Salah satu yang memperkuat saya adalah hampir seluruh Indonesia yang menjadi ketua adalah kepala-kepala daerah, di Papua juga hampir semua adalah wakil kepala daerah, tapi itu bukan persoalan yang penting adalah 7 prinsip dasar PMI,” kata John sapaan akrabnya.
Menurut John, meskipun dirinya hanya akan bekerja dua tahun kedepan, namun ia akan mencoba menjawab beberapa masalah di Mimika, salah satunya terkait dengan kebutuhan darah bagi rumah sakit.
“Kita akan coba agar darah semua dari palang merah dan bisa disuplay ke seluruh faskes, karena darah menjadi salah satu masalah di Mimika, sehingga kita mau coba agar bisa membantu, semua rumah sakit harus memiliki bank darah agar dari PMI bisa mudah mendistribusikan darah. Sebagai orang baru di PMI saya mohon dukungan, binbing dan kita sekua bisa mengenbangkan PMI dengan baik,” ujar John.
Ketua PMI Provinsi Papua, Zakeus Degei menjelaskan, pelantikan ini berdasarkan konsolidasi PMI Provinsi di seluruh Papua. Salah satu PMI yang tidak aktif hampir 3 tahun lebih adalah Mimika.
“Sehingga salah satu program kami dalam rangka konsolidasi di tanah Papua tentunya dalam rangka mendukung kerja-kerja kemanusiaan di Provinsi Papua,” kata Zakeus.
Ia menjelaskan, PMI secara pandangan masyarakat hanya mengurusi darah. Namun sesuai dengan tugas, PMI juga melaksanakan tugas kemanusiaaan bagi masyarakat berdampak akibat konflik senjata.
Tugas berikutnya adalah PMI berperan aktif menyiapkan darah, mencari darah dan diserahkan ke rumah sakit melalui bank darah.
“Jadi PMI tidak berhubungan langsung dengan pasien, namun dengan Unit Transfusi Darah (UTD) atau UGD di rumah sakit,” kata Zakeus.
Menurut Zakeus, PMI juga memiliki kewenangan untuk menyiapkan relawan, pendidikan dan pelatihan.
Ia berharap, PMI Mimika bisa siapkan relawan handal. Selain itu, PMI di luar Papua menjadi sangat berkembang dan besar karena didukung oleh pihak swasta, sehingga ia juga berharap PMI Mimika bisa didukung.
“Semoga kepengurusan yang baru dilantik bisa diperhatikan juga dan dukungan oleh pihak perusahaan disini. Kami juga berharap pemerintah bisa membantu PMI, juga pemerintah membuka ruang untuk dukung PMI,” pungkas Zakeus.
Staf Ahli Bupati Mimika, Septinus Timang dalam sambutannya berharap pelantikan yang dilaksanakan sebagai tanda PMI Mimika telah memiliki kepengurusan yang sah.
Selanjutnya akan melaksanakan program-program kerja sesuai visi dan misi untuk mencapai tujuan yang di harapkan.
“Semoga saudara-saudara kepengurusan dalam dapat lebih partisipasi dalam membangun untuk mewujudkan Mimika yang aman, damai dan sejahtera, serta dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dalam rangka mensukseskan berbagai program strategis PMI di Kabupaten Mimika,” pungkas Septinus.
- Tag :
- Johannes Rettob,
- Mimika,
- PMI Mimika,
- PMI Papua
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis