TIMIKA | Masyarakat enam kampung (Kampung Beanekogom, Doliningokin, Tsinga, Jongkogoma, Miniponogoma, dan Nosolanop) di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua meminta pemkab setempat dan PT Freeport Indonesia membuka kembali akses transportasi udara ke wilayah itu.
Permintaan ini disampaikan usai peringatan HUT ke 75 Republik Indonesia di Kampung Beanakogom, pada Senin (17/8).
Kadistrik Tembagapura, Thobias Jawame mengatakan, sejak adanya Covid-19 dan masuknya kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Tembagapura akses transportasi udara dihentikan hingga saat ini.
Akibatnya, masyarakat tidak bisa melakukan mobilisasi dan mendapatkan pelayanan dari pemerintah, baik itu pendidikan, kesehatan, maupun lainnya.
“Usai upacara bendera HUT ke 75 RI, kepala suku, tokoh masyarakat, tokoh agama meminta agar akses transportasi udara dibuka kembali, agar pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik,” kata Kadistrik di Kelurahan Timika Jaya (SP2), Mimika, Papua, Rabu (19/8).
Kata Thobias, aktivitas masyarakat di enam kampung saat ini berjalan seperti biasa dan hidup berdampingan baik dengan anggota Pos Yonif 754 ENK.
“Memang benar, anggota TNI dan masyarakat disana seperti keluarga, dan ini saya saksikan sendiri,” ujarnya.
“Mereka (masyarakat dan anggota TNI), makan dan tidur bersama-sama di honai. Bahkan berkebun bersama, dan hasilnya dijual dan dimasak sama-sama,” tambahnya lagi.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis