Pemkab Jayawijaya Launching Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan

Pemkab Jayawijaya Launching Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan
Asisten 2 Setda Jayawijaya Saat Melaunching Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Tahun 2023 (Foto: Amin Momiage/seputar Papua)

WAMENA | Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, melaunching Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Tahun 2023 untuk dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Indikator tercapainya tujuan ini adalah apabila setiap orang, khususnya warga miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan termasuk ibu hamil, bayi dan disabilitas memiliki akses atas pangan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun, untuk dapat hidup sehat, cerdas, aktif, dan produktif,” ujar Asisten 2 Setda Jayawijaya Lekius Yikwa, di Wamena, Rabu (15/11/2023).

Ia menegaskan, pemerintah sangat fokus dalam upaya pengentasan kemiskinan dan mengakhiri kelaparan melalui ketahanan pangan.

Selain itu perbaikan nutrisi dan sistem pertanian berkelanjutan juga akan menjadi bagian dari program tersebut.

“Peningkatan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing merupakan salah satu dari tujuh agenda pembangunan nasional pada RPJMN 2020-2024,” ujar Lekius.

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan, sambung Lekius, adalah peta tematik yang menggambarkan kondisi ketahanan dan kerentanan terhadap rawan pangan pada tahun tertentu, baik secara komposit maupun menurut masing-masing indikator.

“Ketahanan dan kerentanan pangan dan gizi merupakan permasalahan multi dimensi yang membutuhkan penanganan secara komprehensif dari berbagai sektor, tidak hanya merupakan urusan dinas ketahanan pangan saja, melainkan juga kerja bersama seluruh OPD di Jayawijaya,” terang Lekius Yikwa.

Ia menyebutkan, mengacu pada publikasi FSVA dan indeks Ketahanan Pangan Nasional tahun 2022, Kabupaten Jayawijaya secara komposit tergolong prioritas 1 (sangat rentan pangan), dimana IKP peringkat ke 403 dari 416 kabupaten/kota di Indonesia.

“Kerentanan terhadap kerawanan pangan tentu erat kaitannya dengan masalah pangan dan gizi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jayawijaya bahwa persentase balita stunting sampai triwulan III 2023, sebesar 29 persen. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi adalah konsumsi pangan,” sebutnya.

Selain itu Dinas Ketahanan Pangan melaksanakan kegiatan analisis dan penyusunan peta FVSA Kabupaten Jayawijaya tahun 2023 yang memetakan wilayah rentan dan tahan pangan hingga tingkat kampung/kelurahan.

Hasil alisis FSVA tahun 2023 menunjukkan secara analisis komposit, terdapat 112 kampung (34 persen) yang termasuk dalam kategori rentan rawan pangan.

“Yaitu empat kampung (1 persen) termasuk pada kategori prioritas 1, 24 kampung (7 persen) dalam kategori prioritas 2, 84 kampung (25 persen) dalam prioritas 3. Sebanyak 220 kampung (66 persen ) tergolong tahan pangan, yaitu : 94 kampung (28 persen) termasuk pada kategori prioritas 4, 110 kampung (33 persen) termasuk prioritas 5, 16 kampung (5 persen) tergolong rioritas 6,” tutur Lekius.

penulis : Amin Momiage
editor : Wan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan