Respon Cepat Dinkes dan Freeport Vaksinasi Massal di Kuala Kencana

Vice Presiden PT.Freeport Indonesia Bidang Hubungan Pemerintahan, Jonny Lingga, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra dan unsur TNI/Polri saat menyaksikan proses vaksinasi masal di Kuala Kencana. (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)
Vice Presiden PT.Freeport Indonesia Bidang Hubungan Pemerintahan, Jonny Lingga, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra dan unsur TNI/Polri saat menyaksikan proses vaksinasi masal di Kuala Kencana. (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)

TIMIKA | PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Pemda Mimika, Papua melalui Dinas Kesehatan bekerjasama menggelar vaksinasi massal di Kuala Kencana.

Vaksinasi massal, Jumat (2/7/2021) dilaksanakan di dua tempat, yakni Gedung Serba Guna, RW A dan Gedung Multipurpose tidak hanya diikuti karyawan dan keluarga, tapi juga warga lainnya.

Vice Presiden PT.Freeport Indonesia Bidang Hubungan Pemerintahan, Jonny Lingga mengatakan, vaksinasi massal dilakukan selama empat hari, mulai Jumat, Sabtu, Senin dan Selasa (6/7/2021) dengan target 600 vaksinasi setiap hari.

“Kalau antusiasnya lebih banyak akan dibuka lagi,” katanya di sela sela kegiatan vaksinasi.

Ia mengatakan, saat ini Freeport juga mengikuti program vaksinasi gotong royong, namun atas inisiatif Dinkes, maka vaksinasi dilakukan di Kuala Kencana dengan pertimbangan, kawasan tersebut sebagai bagian komunitas yang utuh dari Kabupaten Mimika.

Dalam istilah kesehatan, kata Jonny, Kuala Kencana termasuk dalam sentinel yang bisa menjadi penyebar Covid-19 jika tidak ditangani dengan cepat.

“Nah dengan kata cepat ini (Dibutuhkan waktu yang cepat), sementara dengan gotong royong itu membutuhkan waktu yang lama. Sampai sekarang kita baru berhasil mendatangkan 11.000 padahal urusnya sudah 3 bulan,” jelasnya.

Sehingga pihaknya menyambut baik inisiatif Pemda Mimika supaya meminimalisir penyebaran Covid-19.

“Kami berterimakasih karena ini program Kabupaten Mimika dalam vaksinasi massal,” katanya.

Advertisements

Sementara itu, untuk Vaksinasi gotong royong, Jonny menjelaskan tetap dijalankan. Wilayah Tembagapura ditargetkan menggunakan vaksin gotong royong yang sudah disediakan oleh PTFI.

“Kalau nanti bisa cepat dapat (Vaksin gotong royong) semua di Tembagapura kita pakai itu. Tapi tidak menutup kemungkinan nanti akan dibantu oleh Kabupaten Mimika dalam hal ini Dinkes, tapi targetnya tetap melalui vaksin gotong royong untuk di dataran tinggi,” jelasnya.

Ia menyebut, di area PTFI sudah 1.400 karyawan divaksin komplit dua kali, dan 2.600 yang sudah vaksin 1 kali.

“Khusus Kuala Kencana, target sendiri kita mau sebelum 17 Agustus sudah harus divaksin semua,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kabupaten Mimika, Reynold Ubra menjelaskan vaksinasi di Kuala Kencana merupakan bentuk respon cepat.

“Kecepatan insiden Covid-19 itu dalam dua minggu terakhir meningkat yang tadinya dari minggu ke 18 berarti memasuki Mei itu rata-rata 7 kecepatannya,” ujarnya.

Advertisements

Sekarang kata Rey kecepatan insidennya menjadi 37 dalam minggu ke 26 jadi ditambah dengan positif rate-rata rata kabupaten adalah 11 persen bahkan sampai di tanggal 1 Juli 2021, hasil pemeriksaan tanggal 30 Juni itu meningkat menjadi 39 persen.

Kondisi tersebut kata Rey sama dengan kondisi di awal tahun 2021 dan pihak Dinkes menjadikan wilayah Kuala Kencana adalah sentimel atau gardu.

“Kalau kita mengelola gardu ini dengan baik maka kasus satu Mimika bisa kita kendalikan. Itu strategi-strategi yang kami ambil,” ungkapnya.

Dijelaskan pula vaksinasi di Kuala Kencana adalah bentuk sinergitas dan bentuk respon dari Dinkes setelah melihat perkembangan kasus.

Dimana kecepatan tes di wilayah PTFI rata-rata 146 perhari jadi kalau dikali dalam satu minggu, kecepatan tes di wilayah PTFI jika ditargetkan pemerintah adalah 1/1000 per Minggu berarti di wilayah PTFI sudah 2/1000 perminggu.

“Nah oleh karena itu sebagai percepatan respon supaya pengelolaan sentinel ini berjalan dengan baik maka kami coba memulai dengan melaksanakan vaksinasi massal,” jelasnya.

Vaksinasi massal ini juga sudah dilaksanakan dalam satu minggu yang lalu dimana dilaksanakan juga pada saat HUT Bhayangkara.

Advertisements

Untuk itu, terhitung sampai tanggal 1 Juli 2021 untuk pelayan vaksinasi kepada pelayan publik yang ditargetkan 39.000 yang sudah di suntik, sudah memasuki angka 93 persen.

“Apalagi Presiden sudah menetapkan 1 juta orang yang disuntik perhari, dan memang harus dipercepat,” ungkapnya.

Dirinya mengumpamakan di United Kingdom kasusnya bisa turun karena dipercepat dengan vaksinasi ditambah dengan Prokes dan himbauan untuk tetap tinggal di rumah dengan mengurangi aktivitas.

“Kenapa kita tidak bisa sekaligus dalam satu hari 1000 karena difasilitas yang lain juga sedang memberikan pelayanan. Jadi kami akan menyesuaikan juga dengan kemampuan tenaga,” kata Reynold.

penulis : Kristin Rejang
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan