TIMIKA | Sebanyak empat pasien dalam pengawas (PDP) Covid-19 di Mimika mengeluhkan fasilitas yang tidak memadai atau bahkan tidak layak di ruangan isolasi pada RSUD Mimika.
Keluhan yang disebutkan diantaranya ruangan isolasi yang panas dan tidak menggunakan kain penutup jendela. Selain itu, juga tidak ada koordinasi antara tenaga medis dengan pasien.
Hal ini tentu membuat pasien merasa ketakutan di ruang isolasi itu. Keluhan ini diungkapkan Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanes Felix Helyanan melalui telpon seluler, Minggu (29/3).
“Mereka mengaku ketakutan dengan kondisi itu. Kalau dengan suasana kamar seperti begini apalagi tidak pernah ada komunikasi baik dengan pasien, ini bisa bisa pasien yang tadinya tidak apa apa bisa bisa kena penyakit lain yang lebih berbahaya lagi,” kata Jhon Tie sapaan akrabnya.
Menanggapi hal itu, Ketua DPC PDI P ini meminta agar RSUD Mimika segera melengkapi fasilitas di ruang isolasi tanpa berpatokan pada tahun anggaran.
“Maka itu saya berharap kepada RSUD itu segera segera segera, kita tidak bisa berpatokan per tahun anggaran tetapi ini karena memang fokus untuk fasilitas itu jadi supaya selesaikan sesegera mungkin,” pintanya.
Kata dia, permintaan Pemerintah untuk menandatangani anggaran untuk penanganan covid-19 kepada DPRD Mimika bukanlah masalah. Sehingga secepatnya Pemerintah harus membenahi semua fasilitas yang mendukung aktifitas pencegahan Covid-19.
Menurutnya, Pemerintah telah menyatakan bahwa telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 160 Miliar.
“Anggaran itu sangat luar biasa, sehingga fasilitasnya harus cepat dipenuhi, dan jangan membuat sesuatu yang lain yang hanya mengulur waktu,” tutur Jhon.
- Tag :
- Corona,
- Covid-19,
- RSUD Mimika,
- Timika
Tinggalkan Balasan