Terkait Proyek, Sejumlah Kontraktor OAP di Mimika Gembok Kantor Disdik

Beberapa kontraktor Orang Asli Papua (OAP) menggembok pintu Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (12/8/2024). (Foto: Arifin Lolialang/Seputarpapua)

TIMIKA, Seputarpapua.com | Sejumlah Kontraktor Orang Asli Papua (OAP) menggembok pintu Kantot Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (12/8/2024).

Salah satu kontraktor perusahaan CV Aimapuramo, Meki Jitmau mengungkapkan alasan mereka mengunci pintu Kantor Dinas Pendidikan.

Mereka mempertanyakan proyek yang menjadi hak mereka di dinas pendidikan.

“Padahal kami punya hak menyangkut proyek dan menyangkut apa saja. Itu sudah dilindungi oleh Undang-undang Otsus Nomor 21 tahun 2022 ,” katanya saat diwawancarai Seputarpapua.

“Sekarang kami datang meminta kami punya hak OAP harus dikasih. Jangan kasih kami punya hak pada orang lain, tidak ada urusan dengan proyek pekerjaan 5 miliar ke atas,bsilakan dikasih ke saudara kita ikut tender, kalau 5 miliar turun kebawah itu hak asli OAP itu harus dikasih,” tambahnya.

Sebelumnya kata dia, para kontraktor sudah bertemu pihak dinas pendidikan dan diarahkan ke pihak lain.

“Sedangkan kami ke LPC mereka bilang harus ke Disdik baru mereka bagikan, tetapi untuk tender umum nanti di sini,” ujarnya.

Ia mengaku mengetahui data proyek- proyek tahun 2024, namun tidak tahu pekerjaan ini dikasih kepada siapa.

“Kalau masih ada kasih ke kami karena kami punya hak,”ujarnya.

Advertisements

Ia menambahkan, para kontraktor menggembok pintu Disdik meskipun sebenarnya mengganggu aktifitas, tapi ini cara yang harus mereka lakukan.

“Jadi ibarat hak kami ini sudah ada di atas meja, tapi orang sudah makan habis, terpaksa kami ribut,” katanya.

Ia pun meminta kepada kepala dinas dan sekretaris mendata para kontraktor agar mendapat bagian pekerjaan di dinas pendidikan.

“Tadi sempat dari pihak kepolisian sudah datang minta dibuka pintu, tapi kami minta datangkan sekertaris dulu, kami tetap menunggu sampai ada jawaban, kalau tidak akan laporkan kepala Disdik dan sekertaris ke pihak kepolisian,” pungkasnya.

Sementara itu Kordinator Daerah Papua Youth Creativ Hub, Pirza Lakoba mengatakan, penggembokan pintu Disdik sebagai bentuk kekecewaan para kontraktor OAP kepada Sekretaris Disdik.

Ia mengaku, Papua Youth Creativ Hub terlibat karena ada bidang barang dan jasa.

Advertisements

“Jadi mungkin ada aturan-aturan yang melindungi kami kontaktor OAP untuk proyek di bawah 5 miliar,” ucapnya

Ia mengaku beberapa kali datang untuk menemui Kepala Disdik dan diarahkan bertemu sekretaris.

Selain itu, menurut Pirza keterlibatan
Papua Youth Creativ Hub sesuai dengan
Inpres No 9 tahun 2020, perintah IV poin 6 untuk Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pasal I, tentang bersama-sama dengan Menteri Riset dan Teknologi atau Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Menteri Pemuda dan Olahraga dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memastikan pembangunan pengelolaan dan penguatan inovasi dan kreatifitas kaum muda asli Papua (papua youth creative hub).

“Jadi ada keterlibatan Papua youth creative hub, makanya saya pesan kepada Sekretaris Disdik agar bisa baca Inpres ini,” pungkasnya.

 

penulis : Arifin Lolialang
editor : Iba

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan