TIMIKA, Seputarpapua.com | Seorang laki-laki berinisial YWG (27) ditemukan tergeletak meninggal dunia di kawasan Gorong-gorong, Kelurahan Koperapoka, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Minggu, 28 Juli 2024.
Kapolsek Mimika Baru (Miru), AKP J. Limbong saat ditemui wartawan di kantornya membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, pada hari Minggu sekitar pukul 12.00 WIT pihaknya mendapat laporan adanya keributan di kawasan Gorong-gorong.
“Pada saat kami ke sana, ditemukan seorang laki-laki sudah terkapar di samping pos penjual pinang. Pada saat kami di sana, kami lakukan olah TKP bersama dengan (tim) identifikasi Polres,” terang AKP J. Limbong, Senin (29/7/2024).
Lebih lanjut, berdasarkan keterangan saksi yang dimintai keterangannya, diperoleh kronologi jika korban diduga dianiaya oleh seseorang hingga akhirnya meninggal dunia.
“Setelah dari situ kita bawa ke rumah sakit, memang ditemukan luka memar di (lengan) sebelah kiri dan rusuk. Pemeriksaan jenazah sudah dilakukan, hasilnya kita masih menunggu,” paparnya.
Pun begitu, Kapolsek menyebut berdasarkan keterangan saksi yang ada di TKP, membenarkan bahwa adanya seorang laki-laki yang memukul korban menggunakan kayu balok.
“Setelah dipukul YWG jatuh di situ, kemudian kami datang sudah menemukan korban telah meninggal,” ungkapnya.
Kemudian pada Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIT, usai dilakukan pemeriksaan saksi dan mengamankan barang bukti ditempat kejadian dan dipimpin oleh Kanit Reskrim, petugas melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku berinsial EA (23).
“Kami sudah melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan dan sementara sudah resmi kami lakukan penahanan di Polsek Miru dengan pasal yang disangkakan pasal 351 ayat 2 dan 3,” bebernya.
Ia menerangkan kejadian tersebut berawal saat keduanya (korban dengan tersangka) sama-sama mengonsumsi minuman keras dengan rekan-rekannya kemudian terjadi cekcok hingga keributan.
“Itu (cekcok dan miras) yang menjadi awal pemicu permasalahannya, karena saling membalas, akhirnya korban yang menjadi sasaran. Kalau dari pengakuan pihak-pihak yang disekitar lokasi kejadian, dia (korban) juga ikut mengonsumsi,” terangnya.
“Mungkin ada miskomunikasi, akhirnya kelompok satu serang kelompok lain dan pada saat itu (korban) berada di lokasi, akhirnya dia jadi korban,” imbuhnya.
Saat ini polisi terus mendalami kejadian tersebut. Sementara jenazah korban telah diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan usai dilakukan visum.
“Barang bukti sudah kami amankan. Untuk motif lain tidak ada, tetapi kami terus mendalami, tidak menutup kemungkinan ada (motif lain), sebab ada korban luka-luka dari tempat kejadian yang berbeda tetapi di hari yang sama, (juga) membuat laporan polisi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis