Terkait banjir dari hasil tinjauannya di lokasi, ia mendapati dua faktor yang menjadi penyebab seringnya banjir.
Yang pertama, faktor eksternal. Diterangkan, bahwa di sebelah Blok BB terdapat lahan milik warga luar (bukan bagian perumahan) yang tidak memiliki drainase. Lahan tersebutlah yang mengirim air masuk ke perumahan.
“Solusinya waktu itu kita pasang tembok keliling biar air tidak masuk. Tapi ada oknum yang jebol lagi. Alasannya banyaklah, kita sampai pasang kawat, masih saja dijebol,” keluh Michael.
Terkait hal ini, Michael berharap kerjasama warga Perum Bintang Timur di Blok BB untuk menjaga tembok tersebut, karena pihak developer tidak sepenuhnya dapat menegur atau mengatur pemilik lahan penyebab banjir itu.
“Karena kalau penyebabnya saluran air, itu mustahil. Kita sudah punya saluran air besar di belakang perumahan tembus ke kali,” terangnya.
Faktor kedua, dikatakan Michael adalah sampah atau faktor internal warga perumahan. Dirinya bahkan beberapa kali mendapati saluran besar di bawah jembatan penghubung Blok BB itu tersumbat akibat sampah.
“Lah ini sampah warga loh. Masa harus jadi tanggung jawab kami lagi? Ya kalau sudah ada fasilitas begitu, harusnya dijaga bersama,” keluh Michael.
Meski begitu, Michael mengakui tidak sepenuhnya menyalahkan warga. Sebab di perumahan tersebut belum memiliki ketua RT. Juga Kepala Kampung Kamoro Jaya yang seharusnya membawahi wilayah tersebut tidak acuh terhadap warga di situ.
“Saya sudah hubungkan warga dengan kepala kampung, biar kedepan ada RT dan seterusnya, biar diperhatikan warga di situ, tapi ya, saya akhirnya prihatin juga,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis